Angka Kesembuhan Lebih Banyak
Target Pertambahan Kasus Kurang dari 20 Orang
SIDOARJO, Jawa Pos – Kasus positif Covid-19 di Kota Delta tembus angka 7 ribu kemarin (20/10). Pertambahan kasus tercatat 23 orang. Sebagian besar warga yang dinyatakan terpapar virus korona jenis baru telah sembuh. Ada 6.240 orang yang saat ini tidak lagi terpapar Covid-19.
Angka kesembuhan warga yang terkena virus korona saat ini lebih tinggi daripada kasus baru. Jumlahnya dua kali lipat lebih banyak daripada kasus anyar. Kemarin warga yang sembuh lebih banyak hingga 49 orang.
Angka kesembuhan yang selalu tinggi memang diharapkan. Targetnya, tidak ada lagi warga yang terjangkit virus korona. Karena itu, pekan ini angka pertambahan diupayakan selalu minimal.
’’Minggu ini target kasus baru di bawah angka 25. Kalau dulu 30,’’ kata Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman.
Pekan depan targetnya lebih sedikit. Dalam sehari, pertambahan kasus diharapkan kurang dari 20 orang.
Hal itu bertujuan untuk mewujudkan Kota Delta menjadi zona kuning dalam penanganan Covid19. Syaratnya, angka kasus baru sedikit dan warga yang sembuh banyak. Angka pasien positif yang minimal juga diwujudkan.
Demi mewujudkan zona kuning, Syaf mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Caranya, menggunakan masker saat keluar rumah. ’’Paling penting juga jaga jarak,’’ lanjut dia.
Syaf berharap tidak ada lonjakan kasus baru lagi. Juga tidak ada klaster anyar Covid-19 yang dapat membuat pertambahan kasus positif meningkat lagi. Terutama saat libur panjang pekan depan. ’’Jika bisa, hindari tempat keramaian,’’ ucapnya.
Untuk menekan kasus baru, tim dinkes terus melakukan tracing. Rencana swab untuk para guru pun terus berjalan sesuai dengan ketentuan. Tujuannya, melacak warga yang masih terpapar korona.
’’Swab hari ini diikuti 106 guru,’’ tambah Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sidoarjo M. Atho’illah. Setiap hari ada 100 daftar guru yang mengikuti swab.
Tapi, saat tes swab perdana Senin (19/10), yang ikut hanya 24 orang. Sebagian guru yang seharusnya tes Senin lalu mengikuti uji usap kemarin. Karena itu, peserta swab melebihi kuota.
Selama dua hari pelaksanaan swab, peserta yang ikut adalah para guru jenjang SD dan SMP. Kuota guru untuk TK atau PAUD belum ada.
’’Penentuan peserta dilakukan dikbud. Pihak dinkes sebagai penyelenggara,’’ kata Atho’illah.