Jawa Pos

Setelah Membunuh, Yusron Curhat ke Ibunya

Sidang Kasus Pembunuhan Terapis Pijat

-

SURABAYA, Jawa Pos – Angga Ayu Widianings­ih sempat curiga dengan kardus kulkas di kamar anaknya, M. Yusron Virlangga, pada Selasa (16/6) pukul 02.00. Kamar di rumah kontrakann­ya di Jalan Lidah Kulon itu juga berbau menyengat. Yusron tidak biasanya menyemprot kamarnya dengan parfum.

”Saya tanya kok ada kardus berdiri di kamar. Dia bilang habis buat main benteng-bentengan sama teman-temannya. Saya coba geser kok berat. Dia bilang

usah diberesin. Saya tidak tahu ternyata isinya mayat,” ujar Angga saat bersaksi dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya kemarin (20/10).

Angga akan tidur di kamarnya. Yusron ingin tidur bersama sang ibu. Saat itulah anaknya yang berusia 19 tahun tersebut curhat sembari menangis. Yusron mengaku sudah membunuh terapis pijat, Octavia Widyawati, di kamarnya. Mayat perempuan yang akrab disapa Monic itu dibungkusn­ya di dalam kardus kulkas di kamarnya.

Angga lantas menelepon adiknya. Ketika itu adik Angga yang juga tante Yusron mengajakny­a pergi ke Pasuruan. Sepanjang perjalanan, Yusron curhat sembari menangis. Dia bercerita bahwa perempuan yang dibunuhnya tersebut adalah terapis pijat panggilan. Yusron emosional bercampur panik saat Monic meminta uang tambahan Rp 300 ribu dari pembayaran Rp 950 ribu yang sudah disepakati. Monic marah-marah sambil menyulut korek api ke tangan Yusron saat akan menyerahka­n uang.

Setelah berpikir cukup lama, Angga akhirnya memutuskan untuk menyerahka­n anaknya ke kantor polisi. Yusron pun menyerahka­n diri tanpa perlawanan. ”Mama mau menyerahka­n saya? Ya sudah, kalau itu keputusan Mama, saya terima. Tidak apa-apa,” kata Angga menirukan ucapan anaknya.

Sementara itu, pisau yang digunakan untuk membunuh Monic sudah lama dimiliki Yusron. Pisau tersebut dibawa Yusron untuk berjaga-jaga. Kebetulan, Yusron bekerja sebagai sopir taksi online. Angga tidak percaya anaknya tega membunuh orang. ”Yang saya tahu, anak saya ini berprestas­i di kuliahnya. Dia tidak neko-neko,” ungkapnya.

Yusron membenarka­n semua kesaksian ibunya. Sembari terisak dalam sidang telekonfer­ensi, dia meminta maaf kepada ibunya karena telah membunuh orang hingga dipidana. ”Saya minta maaf, Ma. Saya menyesal,” ucap Yusron.

 ?? DIMAS MAULANA/JAWA POS ?? SINDIKAT: Brigjen Pol Bambang Priyambadh­a (kanan) menunjukka­n tersangka dan barang bukti sebelum dimusnahka­n.
DIMAS MAULANA/JAWA POS SINDIKAT: Brigjen Pol Bambang Priyambadh­a (kanan) menunjukka­n tersangka dan barang bukti sebelum dimusnahka­n.
 ?? DIMAS MAULANA/JAWA POS ?? MINTA MAAF: Angga Ayu Widianings­ih memberikan kesaksian untuk Yusron, anaknya, di PN Surabaya kemarin.
DIMAS MAULANA/JAWA POS MINTA MAAF: Angga Ayu Widianings­ih memberikan kesaksian untuk Yusron, anaknya, di PN Surabaya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia