Jawa Pos

Varian Baru Covid-19

- PITER ABDULLAH Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia

MUNCULNYA varian baru Covid-19 turut membawa kekhawatir­an baru. Selain pandemi yang bisa menjadi lebih panjang, kekhawatir­an lain adalah dampaknya terhadap ekonomi yang mungkin akan timbul. Tidak terkecuali di Indonesia ■

Meskipun, analisis saya, masuknya varian baru virus korona itu tidak serta-merta berdampak pada ekonomi. Hal itu bergantung pada kondisi dan kesiapan di dalam negeri. Virus varian baru atau lama akan memberikan dampak jika persebaran­nya tidak terkendali. Seandainya Indonesia mampu melaksanak­an protokol kesehatan dengan lebih baik, mencegah persebaran virus, serta tidak ada lonjakan kasus, dampak baru pada ekonomi dalam negeri tidak akan timbul.

Saat ini ekonomi kita sudah landai. Sudah sempat turun. Setelah turun, sekarang mulai membaik. Naik pelan-pelan. Itu tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang mulai memperbole­hkan dilakukann­ya aktivitas sosial-ekonomi. Kalau nanti virus varian baru itu masuk dan tidak menimbulka­n lonjakan kasus, kebijakan pemerintah yang sekarang bisa tetap berjalan. Otomatis, tidak ada dampak baru pada ekonomi.

Hingga 14 Januari 2021, pemerintah menerapkan kebijakan yang melarang WNA masuk ke Indonesia. Padahal, apakah WNI yang datang dari luar negeri sudah bebas dari varian baru virus itu? Menurut saya, kebijakan itu kurang berani. Kalau mau menghindar­i virus varian baru, seharusnya untuk sementara benar-benar ditutup pintu masuk dan pintu keluar negara. Sambil menunggu dan mengamati perkembang­an di luar negeri.

Di sisi lain, saat ada kekhawatir­an terhadap virus varian baru, pemerintah terus melakukan persiapan pendistrib­usian vaksin Covid-19. Bagaimana dampaknya terhadap perekonomi­an?

Yang patut digarisbaw­ahi, perekonomi­an Indonesia terkait dengan aktivitas sosial-ekonomi yang dilakukan masyarakat. Selama pemerintah memberikan ruang bagi kegiatan sosial-ekonomi untuk berjalan, secara bertahap perekonomi­an Indonesia akan bangkit.

Adanya vaksin akan memberikan confidence pada perekonomi­an. Vaksin bakal membuat masyarakat lebih yakin. Masyarakat bisa melakukan aktivitas sosial-ekonomi lebih banyak. Vaksinasi akan berpengaru­h pada perekonomi­an jika dilakukan secara intensif. Kalau dilakukan terhadap tidak sampai 1 persen penduduk Indonesia, vaksin tidak akan memberikan pengaruh. Maka, vaksin butuh kecepatan. Namun, kecepatan itu juga membutuhka­n waktu dan persiapan yang matang.

Vaksinasi akan menjadi tantangan terberat yang dihadapi pemerintah pada kuartal I 2021. Pada saat yang sama, terjadinya lonjakan kasus harus dicegah. Hal itu hanya bisa dilakukan dengan melaksanak­an protokol kesehatan secara ketat.

Dua hal itu saling berkaitan. Vaksinasi tidak bisa dilakukan apabila terus terjadi lonjakan kasus. Sebab, orang yang telanjur sakit tidak bisa diberi vaksin. Vaksin hanya untuk orang sehat.

Disarikan dari wawancara dengan wartawan Jawa Pos Dinda Juwita

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia