Jawa Pos

Dispendik Undur Rencana Pembelajar­an Tatap Muka

- J Baca Dispendik... Hal 19

SURABAYA, Jawa Pos – Rencana Pemkot Surabaya untuk menggelar pembelajar­an tatap muka (PTM) mulai Januari tahun ini, tampaknya, belum dapat direalisas­ikan. Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya memutuskan untuk mengundur jadwal PTM sambil menunggu hasil kajian yang komprehens­if dengan melibatkan para ahli dan instansi terkait.

”Sementara ini kita undur sampai kajian selesai,” kata Kadispendi­k Surabaya Supomo kepada Jawa Pos kemarin (3/1). Supomo mengatakan, dispendik punya banyak pertimbang­an untuk membuka kembali jadwal pembelajar­an tatap muka. Meski pihaknya sudah menggelar simulasi di sejumlah sekolah, upaya itu belumlah cukup

Menurut dia, banyak faktor yang menjadi pertimbang­an. Salah satunya adalah persetujua­n wali murid. Sejauh ini, ungkap dia, ternyata masih banyak wali murid yang cenderung khawatir dengan pelaksanaa­n PTM. Itu terlihat dari data yang diperoleh dispendik melalui sekolah-sekolah. ”Ternyata, jumlah wali murid yang setuju (PTM, Red) belum signifikan,” ujar Supomo.

Persepsi wali murid itu juga dikuatkan munculnya data kasus baru Covid-19 yang menunjukka­n tren peningkata­n akhir-akhir ini. Nah, beberapa faktor itulah yang membuat Pemkot Surabaya mengurungk­an rencana pembelajar­an tatap muka pada Januari ini seperti yang direncanak­an

Kementeria­n Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu­d). ”Prinsipnya akan kita evaluasi bersama dengan satgas Covid-19,” papar Supomo.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto menambahka­n, perlu kajian mendalam sebelum membuat keputusan apakah PTM di Surabaya dilanjutka­n atau ditunda. Dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar kajian dengan melibatkan instansi terkait, pakar kesehatan, dan ahli epidemiolo­gi. Termasuk m e n g u n d a n g a h l i d a r i Perhimpuna­n Sarjana dan Profesiona­l Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) serta Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universita­s Airlangga (Unair). ”Tentu ini harus dikaji secara komprehens­if,” kata Irvan.

Pihaknya meminta semua pihak, khususnya sekolah dan wali murid, untuk bersabar. Apakah pembelajar­an tatap muka jadi digelar pada Januari ini atau dibatalkan sambil menunggu data kasus Covid-19 melandai. ”Tunggu rekomendas­i dan kajian dari para ahli kesehatan,” imbuhnya.

Sementara itu, sekolah-sekolah sejauh ini memang belum mendapat instruksi khusus dari dispendik. Koordinato­r MKKS SMP Swasta Surabaya Erwin Darmogo mengatakan, pihaknya akan mematuhi apa pun keputusan pemerintah. Mereka juga tidak keberatan jika PTM ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia