Dispendik Undur Rencana Pembelajaran Tatap Muka
SURABAYA, Jawa Pos – Rencana Pemkot Surabaya untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Januari tahun ini, tampaknya, belum dapat direalisasikan. Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya memutuskan untuk mengundur jadwal PTM sambil menunggu hasil kajian yang komprehensif dengan melibatkan para ahli dan instansi terkait.
”Sementara ini kita undur sampai kajian selesai,” kata Kadispendik Surabaya Supomo kepada Jawa Pos kemarin (3/1). Supomo mengatakan, dispendik punya banyak pertimbangan untuk membuka kembali jadwal pembelajaran tatap muka. Meski pihaknya sudah menggelar simulasi di sejumlah sekolah, upaya itu belumlah cukup
Menurut dia, banyak faktor yang menjadi pertimbangan. Salah satunya adalah persetujuan wali murid. Sejauh ini, ungkap dia, ternyata masih banyak wali murid yang cenderung khawatir dengan pelaksanaan PTM. Itu terlihat dari data yang diperoleh dispendik melalui sekolah-sekolah. ”Ternyata, jumlah wali murid yang setuju (PTM, Red) belum signifikan,” ujar Supomo.
Persepsi wali murid itu juga dikuatkan munculnya data kasus baru Covid-19 yang menunjukkan tren peningkatan akhir-akhir ini. Nah, beberapa faktor itulah yang membuat Pemkot Surabaya mengurungkan rencana pembelajaran tatap muka pada Januari ini seperti yang direncanakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). ”Prinsipnya akan kita evaluasi bersama dengan satgas Covid-19,” papar Supomo.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto menambahkan, perlu kajian mendalam sebelum membuat keputusan apakah PTM di Surabaya dilanjutkan atau ditunda. Dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar kajian dengan melibatkan instansi terkait, pakar kesehatan, dan ahli epidemiologi. Termasuk m e n g u n d a n g a h l i d a r i Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) serta Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair). ”Tentu ini harus dikaji secara komprehensif,” kata Irvan.
Pihaknya meminta semua pihak, khususnya sekolah dan wali murid, untuk bersabar. Apakah pembelajaran tatap muka jadi digelar pada Januari ini atau dibatalkan sambil menunggu data kasus Covid-19 melandai. ”Tunggu rekomendasi dan kajian dari para ahli kesehatan,” imbuhnya.
Sementara itu, sekolah-sekolah sejauh ini memang belum mendapat instruksi khusus dari dispendik. Koordinator MKKS SMP Swasta Surabaya Erwin Darmogo mengatakan, pihaknya akan mematuhi apa pun keputusan pemerintah. Mereka juga tidak keberatan jika PTM ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.