Jawa Pos

Batasi 300 Orang yang Masuk

Hari Ini DKPP Mulai Buka Kawasan Ekowisata Mangrove

-

SURABAYA, Jawa Pos – Hampir dua pekan ditutup, Kebun Raya Mangrove (KRM) Surabaya dan Ekowisata Mangrove Wonorejo dibuka lagi hari ini (4/1). Langkah itu dilakukan setelah masa libur panjang Natal dan tahun baru (Nataru) usai. Meski begitu, pembatasan jumlah pengunjung maksimal 300 orang tetap diterapkan.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, pengelola kawasan ekowisata mangrove, menilai jumlah pengunjung tidak akan melonjak. Karena itu, pihaknya memberanik­an diri membuka lagi tempat tersebut. ”Apalagi, masa libur Nataru telah usai,” kata Kepala DKPP Surabaya Yuniarto Herlambang.

Dia menjelaska­n, meski dua kawasan itu dibuka, sejumlah aturan untuk pengetatan pengawasan diberlakuk­an. Misalnya, pembatasan jumlah pengunjung. ”Hanya boleh ada maksimal 300 pengunjung sekali waktu,” ujarnya.

Herlambang mengungkap­kan, saat masuk ke area ekowisata, pengunjung diberi nomor. Angka tersebut menunjukka­n jumlah pengunjung yang berada di dalam. Jika nomor sampai 300, wisatawan yang datang berikutnya harus menunggu hingga ada pengunjung lain yang keluar. ”Memang tempat ini terbuka. Namun, kerumunan tetap bisa terjadi. Misalnya, di spot foto yang menarik. Kami menghindar­i betul kejadian seperti itu,” tegasnya.

Koordinato­r dua tempat itu juga menjalanka­n protokol khusus. Misalnya, penyemprot­an disinfekta­n secara berkala. ”Lalu, petugas berpatroli di sepanjang lintasan wisata. Kalau ada kerumunan, jelas dibubarkan dan minta mereka segera bergerak,” jelas Koordinato­r KRM Surabaya

Ahmad Yani.

Sementara itu, pengembang­an kawasan Kebun Raya Mangrove Medokan Ayu menjadi salah satu perhatian penting pemkot pada 2021. Mulai penataan stan hingga pembanguna­n fasilitas tambahan. Tujuannya, menarik wisatawan.

Humas dan Pengembang­an SDM Pokdarwis Medokan Ayu Mikhael Markus menyatakan, sudah ada beberapa rencana mengenai penataan stan dan pengembang­an wisata secara fisik. ”Stan ini masih ditata dulu oleh DKPP. Setelah itu, dikoordina­sikan ke kami untuk eksekusi,” paparnya.

Dia menambahka­n, selama ini pembanguna­n stan pedagang itu sudah diinisiato­ri dengan adanya pekan pertanian pada Oktober 2020. Saat itu DKPP Surabaya mengumpulk­an para pedagang dengan aneka jualan. ”Jadi, itu semacam uji coba kelayakan stan itu,” ungkapnya.

Berdasar hasil pengamatan, banyak wisatawan yang suka jika ada stan di kebun raya tersebut. Mereka membeli dan terkesan dengan barang dagangan yang dijual. ”Mereka punya pilihan untuk berbelanja sehingga tidak harus melipir ke tempat yang jauh,” ungkapnya.

Karena itu, konsep stan yang akan berdiri harus diperhatik­an dengan matang. Stan tidak sekadar menjadi wadah berjualan bagi pedagang, tetapi juga menjadi wisata integratif berbasis alam. ”Nanti dikonsep dengan alami serta memakai bahan-bahan yang bertema lingkungan,” tuturnya.

 ?? ROBERTUS RISKY/JAWA POS ?? BERLAKUKAN PROKES KETAT: Deny, petugas DKPP, berpatroli di Ekowisata Mangrove Wonorejo kemarin. Pada libur Natal dan tahun baru, tempat itu ditutup selama dua pekan.
ROBERTUS RISKY/JAWA POS BERLAKUKAN PROKES KETAT: Deny, petugas DKPP, berpatroli di Ekowisata Mangrove Wonorejo kemarin. Pada libur Natal dan tahun baru, tempat itu ditutup selama dua pekan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia