Termometer Suara Bantu Praktikum Tunanetra
SURABAYA, Jawa Pos – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang termometer berbasis suara. Inovasi tersebut ditujukan untuk sarana praktikum siswa tunanetra dalam mengukur temperatur.
Dosen Departemen Teknik Material dan Metalurgi Azzah Dyah Pramata ST MT MEng PhD mengatakan, termometer tersebut ketika digunakan dapat memunculkan suara secara otomatis sesuai temperatur hasil pengujiannya. Dengan demikian, orang yang melakukan pengujian tinggal mendengarkan suara dari alat pengukur suhu tersebut.
”Bagi seorang tunanetra, termometer ini akan sangat membantu mereka dalam melakukan pengukuran temperatur. Jadi, semua siswa pun bisa mendapatkan akses yang sama dalam pembelajaran,” ujarnya.
Azzah menjelaskan, sistem kerjanya adalah sensor pada termometer tersebut akan mendeteksi besarnya temperatur dalam jangkauan 0–100 derajat Celsius. Kemudian, perangkat arduino bakal memberikan perintah untuk mengaktifkan suara sesuai dengan besaran temperatur yang dideteksi.
”Banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat termometer ini. Selain keamanan, juga dari sisi ergonomi harus diperhatikan,” katanya.
Penggunaannya, lanjut dia, dibuat lebih ramah terhadap siswa tunanetra. Jadi, setiap tombol yang ada dibuat sesederhana mungkin dan berbeda bentuknya. Hal tersebut akan memudahkan mereka dalam membedakan fungsinya ketika diraba-raba. ”Selain itu, badan termometer tersebut terbuat dari polimer daur ulang yang diproses menggunakan printer tiga dimensi,” ujarnya.