Jawa Pos

Zona Merah di Jatim Tinggal Blitar, Ngawi, dan Lamongan

-

PERTAMBAHA­N kasus positif Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) masih tinggi. Dampaknya, tingkat hunian tempat tidur (bed) rumah sakit (RS) yang melayani pasien Covid-19 makin tinggi. Namun, kondisi sebaliknya terjadi pada peta zona risiko. Ternyata jumlah daerah dengan warna merah makin berkurang

Pekan lalu ada delapan daerah yang masuk kategori zona merah: Tulungagun­g, Bojonegoro, Tuban, Kota Malang, Lumajang, Kota Blitar, Mojokerto, dan Kota Madiun. Kini data tersebut berubah. Zona merah tinggal tiga daerah, yakni Blitar, Ngawi, dan Lamongan. Delapan daerah lain berubah menjadi oranye.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril menyatakan, penentuan zona merah mengacu beberapa indikator.

Antara lain peningkata­n jumlah kasus positif hingga dua kali lipat. Lalu angka kematian yang melonjak serta beragam indikator lain. Meski zona merah berkurang, Jibril menegaskan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Karena itu, kondisi daerah bisa fluktuatif.

Sementara itu, tingginya pertambaha­n kasus positif berdampak pada tingkat hunian bed layanan Covid-19 di RS. Di Surabaya hampir semua RS mulai penuh. Bahkan, ada yang mulai menolak pasien.

Data yang dimiliki satgas, rata-rata tingkat hunian bed untuk isolasi di atas 75 persen. Lalu, tingkat hunian bed ICU Covid-19 di atas 60 persen. Kondisi yang sama dialami RS rujukan di daerah lain.

Jibril mengingatk­an, klaster yang paling sering muncul adalah keluarga. Tingkat persebaran dan penularan virus Covid-19 di lingkungan keluarga sangat tinggi. Karena itu, standar protokol kesehatan juga harus diterapkan di lingkungan keluarga. Utamanya saat hendak masuk ke rumah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia