Jawa Pos

Kelabui Petugas, Sembunyika­n SS di Kompresor

-

SURABAYA, Jawa Pos – Diimingimi­ngi upah besar oleh bandar membuat Sirun, 29, nekat menjadi kurir sabusabu (SS). Untuk mengelabui petugas, dia menyembuny­ikan 7,2 kg SS di dalam mesin kompresor.

SS dikirim bandar berinisial NR melalui jalur laut dengan menggunaka­n jasa ekspedisi. Tujuannya Pamekasan, Madura. Jika transaksi berhasil, warga Kecamatan Ketapang, Sampang, Madura, itu mendapat upah Rp 20 juta.

’’Karena butuh uang, walaupun risikonya besar, saya nekat menjadi kurir SS. Sebab, bekerja menjadi kuli bangunan tidak cukup menutupi biaya hidup,’’ kata Sirun di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak kemarin (7/1).

Namun, Sirun sial. Belum sempat menikmati hasil kerja kerasnya, dia tertangkap. Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningr­um menyatakan, pengungkap­an kasus itu bermula dari informasi yang diberikan Bea Cukai Tanjung Perak.

Pada 21 Desember 2020, bea cukai menginform­asikan telah mengamanka­n mesin kompresor. Dari hasil skrining, terlihat ada barang yang mencurigak­an.

Kemudian, berat mesin kompresor tersebut berbeda dengan mesin sejenis. Jauh lebih ringan.

Mesin itu pun dibongkar. Ternyata dugaannya benar. Sebanyak 7,2 kg SS siap jual ditemukan. Menurut keterangan jasa ekspedisi, barang itu berasal Malaysia dan akan dikirim ke Pamekasan pada 24 Desember 2020.

Penerima barang tersebut berinisial MA. Untuk meringkus pelaku, control delivery dilakukan. Tanpa sepengetah­uan pelaku, pihaknya menyamar sebagai sopir ekspedisi dan dikawal petugas lain dari belakang.

Sesampai di Pamekasan, pelaku bernama Sirun telah menunggu di lokasi. Tepatnya di Jalan Pasar Batu Bintang. Karena data penerima berbeda dengan pelaku, pihaknya menanyakan keterlibat­an Sirun dalam kepemilika­n barang tersebut.

Bersikap tenang, Sirun menjelaska­n bahwa dirinya merupakan orang suruhan MA. Karena ada halangan, MA menyuruhny­a untuk mengambil mesin kompresor tersebut. ’’Karena sudah mengakui kepemilika­n barang, Sirun pun langsung ditangkap,’’ ujarnya.

Di hadapan petugas, Sirun mengaku sudah mengetahui bahwa kompresor itu berisi SS. Rencananya, SS diserahkan ke MA dan dijual merata di daerah Pamekasan. Dari pekerjaann­ya itu, Sirun mendapat upah Rp 20 juta.

’’Selain NR dan MA, Sirun mengaku masih ada pelaku lain berinisial HV,’’ ucapnya. Tiga buron itu mempunyai tugas yang berbeda. NR menjadi bandar, sedangkan MA dan HV diduga bertugas sebagai pengedar.

Sampai saat ini, Ganis menjelaska­n bahwa ketiga pelaku masih dikejar. Khususnya MA dan HV. Sebab, keduanya diduga masih berada di Madura.

 ?? SEPTIAN NUR HADI/JAWA POS ?? DARI MALAYSIA: Sirun menunjukka­n sabu-sabu yang tersimpan di dalam kompresor saat rilis kasus di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak kemarin.
SEPTIAN NUR HADI/JAWA POS DARI MALAYSIA: Sirun menunjukka­n sabu-sabu yang tersimpan di dalam kompresor saat rilis kasus di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak kemarin.
 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? WAJIB PATUHI PROKES: Penerima BST yang sudah mendapatka­n undangan dari RT bisa mengambil bantuan mulai hari ini di kantor pos.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS WAJIB PATUHI PROKES: Penerima BST yang sudah mendapatka­n undangan dari RT bisa mengambil bantuan mulai hari ini di kantor pos.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia