Data Anomali, PKH Tak Cair
LUMAJANG, Jawa Pos – Pencairan bantuan penerima manfaat progam keluarga harapan (PKH) tahun ini kembali seperti sebelumnya, bertahap selama empat kali dalam setahun. Namun, pada tahap pertama 2021, cukup banyak keluarga penerima manfaat (KPM) yang belum menerima bantuan. Pemicunya, validitas data. Misalnya, yang terjadi di Lumajang.
Berdasar informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Semeru, setidaknya ada sekitar 2.216 KPM yang pasti tidak bisa menerima bantuan. Ribuan penerima itu tersebar di 21 kecamatan di Lumajang. Ada yang sejak setahun lalu belum menerima sama sekali, ada yang tidak memperoleh bantuan di tahap ini.
Setelah ditelusuri, ternyata penyebabnya beragam. Ada yang masuk data anomali yang masih diperbaiki. Misalnya, nomor ID basis data terpadu (BDT) ganda, BDT null alias kosong, nomor induk kependudukan (NIK) ganda dengan bantuan lain, hingga kartu keluarga sejahtera (KKS) belum terdistribusi.
Koordinator Kabupaten 1 PKH Lumajang Akbar Alamin mengklaim, seluruh bantuan dari PKH sudah cair semua. ”Untuk PKH cair semua. Anomali itu permasalahan detail data. Saat ini dicek satu per satu setiap KPM. Yang banyak pengurangan ada di program bantuan sosial pangan, bukan PKH,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Lumajang Dewi Susiyanti menyatakan bahwa jumlah penerima manfaat memang tidak sedikit. Ada puluhan ribu penerima. Beberapa di antaranya memang kadang mengalami ketidakcocokan data. Langkah yang dilakukan adalah segera memperbaiki data.
”Seharusnya mereka bisa menerima. Namun, kalau ada (yang belum menerima, Red), ya segera lapor agar bisa diperbaiki dan dapat bantuan,” tandasnya.
Untuk PKH cair semua. Anomali itu permasalahan detail data. Saat ini dicek satu per satu setiap KPM. Yang banyak pengurangan ada di program bantuan sosial pangan, bukan PKH.’’
AKBAR ALAMIN Koordinator Kabupaten 1 PKH Lumajang