Imbau Perahu Tambang Waspadai Arus Deras Kali Jagir
SURABAYA,JawaPos−Cuaca yang tidak menentu membuat semua pihak harus waspada. Terutamayangbanyakberaktivitas di perairan. Misalnya, kemarin (8/1) arus Kali Jagir yang deras membuat operasional perahu tambang harus dihentikan.
PerahutambangtersebutmenjadipenghubungantaraWonorejo danKeputih.Pejalankakiataupun pengendararodaduabiasamemanfaatkanaksesituuntukmemperpendek jarak. Sebab, jika melewati jalan biasa, mereka harusmemutardanmelintasdi middle east ring road (MERR)
J
Namun, kemarin operasional perahu tambang itu dihentikan sementara. Sebab, arus Kali Jagir sedang deras-derasnya. Jarak antara tanggul dan permukiman di sana hanya 1 meter. Jika tetap dioperasikan, tentu bisa membahayakan.
Kemarin jembatan penghubung dari tanggul ke perahu tampak tenggelam. Tidak bisa dilintasi kendaraan. ”Kalau lewat di sini, motong jalur. Muter dulu bisa 2 kilometer lebih,” ujar Nur Hadi, salah seorang warga yang kecele lantaran perahu tambang tak beroperasi.
Biayanya cukup murah. Tarif sekali menyeberang hanya Rp 2.000. Satpol PP Kecamatan Rungkut melakukan pengawasan di kawasan tersebut. Petugas meninjau sekaligus memberikan sosialisasi agar masyarakat lebih waspada. ”Memang saat kondisi arus deras seperti saat ini, kami meminta hentikan dulu. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi ketinggian air meningkat,” ujar Kasi Trantib Kecamatan Rungkut Sujari.
Saat berbarengan dengan air pasang, Kali Jagir bisa meluap. Sebab di sisi itu, tanggul lebih rendah. Beberapa kali ketinggian air hampir melebihi ketinggian tanggul.
Dia mengatakan, di sepanjang Kali Jagir memang banyak aktivitas warga. Selain perahu tambang, ada juga perahu nelayan. Pihaknya meminta agar warga melihat dulu kondisi perairan sebelum beraktivitas.
Sujari menyebutkan bahwa selain tempat wisata, pihaknya selalu memantau tempat-tempat seperti itu. ”Biasanya, kami ke muara juga. Namun, karena saat ini mangrove tutup, kami belum melakukan pemantauan ke sana,” katanya.
Dia berharap masyarakat yang beraktivitas tidak memaksakan diri untuk melaut atau mengoperasikan perahu tambang.
”Lebih baik tunggu kondisi air tenang dan aman,” katanya.
Di beberapa wilayah Pemkot Surabaya menyediakan videotron khusus. Perangkat itu menampilkan informasi cuaca yang bisa dilihat warga. Isinya lengkap, mulai ketinggian gelombang, kecepatan angin, hingga ramalan cuaca hari berikutnya.Perangkatituterhubung langsung dengan databaseBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kemudian, di pos paguyuban nelayan juga dipasang layar displai. Ukurannya lebih kecil. Fungsinya sama, menampilkan prakiraan cuaca dari BMKG.