Bangun Enam Boezem Lagi Tahun ini
Total Sudah Ada 79 Boezem Se-Surabaya
SURABAYA, Jawa Pos – Tahun ini pemkot akan membangun enam boezem yang tersebar di sejumlah titik di Surabaya. Ceruk penampung air itu menjadi tempat parkir sementara air sebelum mengalir ke saluran atau sungai. Dengan demikian, genangan akibat air hujan tak meluber ke permukiman atau ke jalan.
Data yang dihimpun dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Surabaya, enam boezem tersebut berada di dekat makam Putat Jaya, sebelah selatan Graha Family, Rejo Sari, dekat tol Dupak, boezem Alam Galaxy di
Sambikerep, dan boezem
Bulu juga di Sambikerep.
Total hingga saat ini Surabaya memiliki 79 boezem. Dengan tambahan enam bendungan kecil itu, jumlahnya bertambah menjadi 85 boezem.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan, boezem itu difungsikan sebagai tempat penampungan sementara air. Dia mengibaratkan boezem dengan terminal. Yakni, tempat pemberhentian sementara. Sebab, ketika musim hujan, debit air sungai bertambah. Alhasil, air tertahan. ”Air tidak bisa mengalir,” jelasnya.
Sedang
Ketika permukaan air sungai surut, baru pintu boezem akan dibuka. Air pun bisa mengalir deras menuju sungai.
Untuk membangun boezem, pemkot terlebih dahulu menelaah kondisi kawasan yang kerap tergenang. Dari evaluasi, di barat dan selatan masih ada titik genangan yang cukup lama.
Dari hasil telaah itu, pemkot pun mencari lahan untuk dikeruk dan dijadikan boezem. Biasanya, dibutuhkan lahan yang cukup luas untuk membangun tempat penampungan air tersebut. Namun, di beberapa titik pembangunan boezem disesuaikan dengan ketersediaan lahan. ”Lahan itu juga harus dipastikan merupakan aset milik pemkot,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Eko Yuli Prasetya menjelaskan, pihaknya sedang memasang kuda-kuda, mengerahkan seluruh peralatan dan satgas. Sebab, dua bulan ke depan diprediksi menjadi puncak musim hujan. Alat berat juga dikerahkan ke seluruh titik pompa untuk mengeruk sampah. ”Karena banyak sampah yang menghalangi aliran air ke pompa air,” paparnya.