Jawa Pos

Butuh Bantuan Lanjutan untuk Belajar Siswa

-

SURABAYA, Jawa Pos – Tahun 2021 ibarat pengulanga­n tahun 2020. Pagebluk masih melanda. Belum ada tanda-tanda pandemi segera usai. Kejelasan mengenai pembelajar­an tatap muka (PTM) pun belum pasti dan baru sebatas uji coba di beberapa sekolah.

Hal tersebut membuat kebutuhan bantuan bagi para siswa terus berlanjut. Para siswa masih membutuhka­n bantuan berupa kuota internet atau pulsa gratis serta ponsel yang bisa digunakan untuk belajar dari rumah. Bahkan, mungkin kuantitas kebutuhan itu akan meningkat, mengingat kondisi perekonomi­an juga belum begitu pulih.

Sebab, tidak semua orang tua mampu menyediaka­n gawai dan jaringan internet yang mumpuni untuk membantu anak sekolah daring (dalam jaringan/online).

Pengamat pendidikan Bachtiar Syaiful Bachri mengungkap­kan, distribusi bantuan pendataan, penyaluran, dan distribusi bantuan harus lebih dimantapka­n. Pemkot Surabaya harus menjalin kerja sama yang baik dengan Kementeria­n Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu­d), Kementeria­n Agama (Kemenag), serta perusahaan-perusahaan swasta maupun para kaum filantropi­s. ”Harus ada koordinasi lintas sektor supaya siswa-siswa ini dapat terbantu dengan tepat,” ujarnya.

Bachtiar menambahka­n, akan lebih baik jika ada pembatasan harga kuota internet dan gawai bagi pelajar. Siswa benar-benar membutuhka­n kuota itu agar belajar daring dapat lebih maksimal.

Menurut Bachtiar, kuota internet dan gawai sudah seperti sembako yang harus diatur dalam regulasi perdaganga­n agar orangorang miskin bisa membelinya dengan harga terjangkau.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia