Warga Tak Bisa Ambil BST, RT/RW Diminta Segera Melapor
Gandeng Dinsos Atasi Komplain saat Pengambilan Bantuan
SURABAYA, Jawa Pos – Pencairan bantuan sosial tunai (BST) tahap I tahun ini berjalan lancar pada hari pertama. PT Pos Indonesia mewajibkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes) sejak masuk ke kantor pos. Mereka meminta pengurus RT/RW segera melapor jika ada warganya yang tidak bisa mengambil bantuan.
Pencairan bantuan di Kantor Pos Surabaya dilakukan sejak pagi. Ada pengambil bansos yang datang pada pukul 06.00. Mereka langsung diarahkan untuk menunggu di kursi yang sudah disiapkan petugas. Masyarakat tampak antusias.
Sebagian datang bersama anaknya yang masih kecil. Kesempatan itu dimanfaatkan penjual mainan untuk berjualan.
Mustari, salah seorang penerima BST, merasa senang dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat. Selama pandemi Covid-19, penghasilannya dari berjualan makanan berkurang drastis. ”Yang pasti tidak untuk beli rokok. Saya manut Bu Risma,” kata pria yang tinggal di Asemrowo tersebut.
Berbeda dengan Mustari, Afrianti sengaja datang untuk meminta informasi kepada petugas. Dia mengaku tidak mendapat bantuan. ”Saya cuma ingin tanya syarat memperoleh bantuan,” ucapnya.
Wakil Kepala Kantor Pos Surabaya Jumadi menjelaskan, tidak tertutup kemungkinan ada aduan masyarakat terkait dengan pencairan BST. Bukan hanya mekanisme pengambilan bantuan. Biasanya, masyarakat juga bertanya tentang alasan tidak mendapatkan bantuan. ”Kami berkoordinasi dengan dinsos untuk mengatasi komplain. Warga yang bertanya soal data akan diarahkan ke instansi tersebut,” jelas Jumadi.
Sebab, pria asal Gresik itu menyatakan bahwa persoalan data bukan wewenang kantor pos. PT Pos Indonesia hanya diberi kesempatan menyalurkan bantuan. Data penerima berasal dari Kemensos.
Terkait dengan penyaluran bantuan pada 2021, Jumadi mengungkapkan bahwa instansinya sudah meminta pengurus RT/RW untuk aktif. Mereka diminta segera melaporkan adanya warga yang tidak dapat mengambil bantuan. Tujuannya, bisa ditindaklanjuti secara cepat. Kantor pos sudah mempersiapkan tim khusus untuk mengantar bantuan. Mereka tidak hanya melayani lansia, tetapi juga orang-orang yang mengalami sakit parah.
Jumadi menuturkan, pembagian BST dilanjutkan hari ini (9/1). Rencananya, petugas dibagi dua sif. Langkah itu dilakukan untuk mempercepat pencairan bantuan. ”Untuk hari ini (kemarin, Red) bukan hanya di Kantor Pos Surabaya. Pencairan juga dilakukan di beberapa titik lainnya,” tandas Jumadi.