Jawa Pos

Siapkan Tim Khusus Perawat Tetenger Kota

-

SURABAYA, Jawa Pos – Surabaya memiliki banyak monumen dan patung. Beberapa di antaranya menjadi simbol kota. Salah satunya, Bambu Runcing. Guna menjaga keutuhan dan estetika monumen tersebut, pemkot memiliki cara khusus. Untuk perawatan, ada tim khusus yang menangani.

Total, ada delapan tetenger yang menjadi simbol Kota Surabaya. Semuanya membutuhka­n perawatan khusus. Mulai pengecatan hingga penambahan ornamen lainnya. Selain dikerjakan tim khusus dekorasi dari dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau (DKRTH), pemkot mengundang pihak swasta.

Misalnya, Monumen Bambu Runcing. Pemkot mengganden­g pihak ketiga. Ada proses khusus yang dilakukan dalam renovasi tersebut. ”Salah satunya pengecatan. Bahkan, jenis cat yang digunakan tidak sembaranga­n. Yakni, langsung dari Thailand. Cat itu juga kerap dibuat mengecat patung Buddha di Asia Tenggara,” kata plt Kepala DKRTH Surabaya Anna Fajriatin.

Untuk perawatan tetenger kota memang ada perawatan khusus. Setiap tahun ada alokasi anggaranny­a. Jumlahnya tak sampai Rp 200 juta. ”Pengerjaan mengenai tugu dan monumen dilakukan oleh tim dekorasi. Tim tersebut menata dan merawat simbol kota agar tetap cantik,” ucapnya.

Tahun kemarin, Tugu Pahlawan dan Bambu Runcing dipercanti­k. Tentunya dengan tema yang berbeda.

Tambahan lighting juga diberikan. Bahkan, bambu runcing ditambah efek asap. Dengan demikian, saat malam asap tersebut keluar dari lubang bambu runcingnya.

Selain penambahan efek untuk mempercant­ik tetengger kota, perawatan rutin pengecatan dilakukan di beberapa patung dan monumen. Misalnya, beberapa waktu lalu, perbaikan juga dilakukan di Patung Karapan Sapi. ”Tim memang terus memantau kondisi tetenger kota,” kata Anna.

Begitu juga untuk patung Suro dan Boyo yang tersebar di beberapa titik. Terutama yang bentuknya besar seperti di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan area Skate & BMX Monumen Kapal

Selam. Di sana, tim melakukan pengecatan rutin. Tujuannya, agar tampilanny­a kinclong.

Selain perawatan rutin, kegiatan mempercant­ik tetenger kota dilakukan saat ada momen tertentu. ”Misalnya, ketika menjelang 17 Agustus dan Hari Pahlawan. Di samping itu, juga untuk menyambut tamu internasio­nal yang datang ke Surabaya,” katanya.

Yang jelas, kata Anna, perawatan dan mempercant­ik tetengger kota sebagai wujud menjaga simbol ikon Kota Surabaya. Selain tetenger kota, tugu perbatasan menjadi bagian yang tidak dipisahkan sehingga bisa memberikan kesan pertama saat orang luar masuk ke Surabaya.

 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ?? SPOT APIK: Patung Suro dan Boyo di area Skate & BMX kompleks Monumen Kapal Selam.
DITE SURENDRA/JAWA POS SPOT APIK: Patung Suro dan Boyo di area Skate & BMX kompleks Monumen Kapal Selam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia