PA Gelar Sidang dengan Pembatasan
SIDOARJO, Jawa Pos – Pengadilan Agama (PA) Sidoarjo hingga kemarin (8/1) belum membuka layanan untuk warga. Lockdown total berakhir pekan ini. Mulai pekan depan, pengadilan kembali mengadakan sidang. Namun, sidang dilakukan dengan pembatasan.
Jumlah perkara yang diadili tidak sebanyak sebelumnya. Selain masih menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, pengadilan mematuhi ketentuan dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang rencananya diberlakukan mulai Senin mendatang (11/1). ”Hakim dan pegawai masuk bergantian,” kata Ketua PA Sidoarjo Zamroni Rosadi.
Berdasar ketentuan, selama PSBB, instansi dapat menerapkan kebijakan work from home (WFH) bagi pegawai hingga 75 persen. Namun, karena PA merupakan lembaga yang aktif melayani warga, jumlah hakim dan pegawai yang bekerja dari rumah bakal diatur agar pelayanan terhadap warga tidak terganggu. Skenario yang mungkin akan diterapkan adalah 50 persen pegawai masuk dan 50 persen WFH dengan sistem bergantian setiap hari. Sidang juga ditunda selama dua minggu.
Dengan ketentuan tersebut, Zamroni berharap warga tetap mendapat layanan optimal. Para hakim dan pegawai juga bisa mematuhi ketentuan PSBB agar persebaran Covid-19 dapat ditekan.
Pekan ini PA memutuskan untuk melakukan lockdown total. Kebijakan itu diambil setelah ada lima hakim yang dinyatakan positif Covid-19. Tiga hakim dirawat di rumah sakit dan dua hakim lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah. Saat ini dua hakim yang dirawat di rumah sakit telah kembali ke rumah. Seorang hakim lainnya meninggal. Lalu, ada hakim yang sudah selesai menjalani isolasi mandiri.
Salah seorang hakim yang sempat dirawat adalah Zamroni. Saat ini dia sudah tidak berada di rumah sakit, tetapi masih menjalani pemulihan. ”Sejak Rabu (6/1) sudah pulang,” ungkapnya.
Saat PA tidak memberi pelayanan secara langsung, warga tetap dapat berhubungan dengan pengadilan. Warga bisa mengakses layanan pengadilan melalui website. ”Layanan secara online,” ujar Sekretaris PA Sidoarjo Aryl Zabbarespati.
Layanan itu masih dibuka meski PA sudah kembali aktif. Dengan begitu, tidak terjadi kerumunan orang.