Sambungkan Wilayah Utara-Selatan sebagai Pengungkit Ekonomi Jatim
Salah satu program utama Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil Elestianto Dardak adalah Jatim Akses. Program tersebut menitikberatkan penyediaan infrastruktur penghubung semua wilayah di Jawa Timur.
DEMI mewujudkan program itu, dua instansi telah ditunjuk menjadi leading sector. Yakni, Dinas PU Bina Marga (DPUBM) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim. Saat ini dua dinas tersebut dipimpin satu orang, yakni Nyono.
Posisi aslinya adalah kepala dishub. Setelah itu, dia ditunjuk sebagai Plt kepala dinas PU bina marga. Dia menggantikan Gatot Sulistyo yang purnatugas pada Juli lalu. ”Kebetulan, dua OPD itu saling memiliki keterkaitan untuk mewujudkan Jatim Akses,’’ kata Nyono.
Dinas perhubungan membahas penyusunan rencana jalur lalu lintas di Jawa Timur. Lalu, DPUBM memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan akses tersebut. Saat ini dua lembaga itu bekerja keras agar akses yang menghubungkan seluruh wilayah Jatim segera terealisasi.
Nyono menyatakan, pemprov berfokus pada penyambungan jalur wilayah utara dan selatan Jatim. Ada dua lokasi. Semua melalui jalan tol. Sisi barat melewati tol Kertosono menyambung ke Kediri, Tulungagung, hingga jalur lintas selatan (JLS). Sisi timur melalui tol Pakis menyambung melalui Blitar, lalu tembus JLS.
Pemprov sudah berkoordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Untuk sisi barat, hampir dipastikan tidak ada masalah penyambungan ke sisi selatan. Titik lokasi, penghitungan anggaran, serta rencana pembangunan sudah disusun.
Sesuai dengan rencana, di sisi barat, ada penambahan infrastruktur. Tol yang ada akan diteruskan ke selatan. Tol tersebut melewati Kertosono–Kediri dengan panjang 20,3 kilometer. Nilai investasinya mencapai Rp 3,9 triliun.
Jalan tol itu dilengkapi satu junction di Kedungsoko, Tulungagung. Lalu, ada dua interchange di Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Kediri. Menurut rencana, ada dua gerbang tol (GT). Lokasinya di gerbang tol Sugihwaras dan gerbang tol Kediri.
Jalan tol tersebut juga menghubungkan Bandara Kediri yang sedang dibangun. Pembebasan lahan diproyeksikan mulai awal 2021. Konstruksi dimulai pada pertengahan 2021. Proyek itu ditarget selesai secara keseluruhan pada 2024.
Nyono menegaskan, pemerintah provinsi meyakini realisasi tol tersebut akan menghidupkan sektor ekonomi di wilayah selatan. Karena itu, pemprov terus berkomunikasi dengan BPJT untuk mewujudkan Jatim Akses.
Sementara itu, sisi timur sejauh ini masih masuk tahap awal. BPJT mempelajari usulan tersebut. Namun, pada prinsipnya, BPJT sepakat untuk menyambung tol hingga JLS. Realisasi paling cepat sebelum 2024. ”Semoga tidak ada kendala sehingga semua berjalan sesuai rencana,’’ ujarnya.
Untuk mendukung koneksi di dua jalur utama itu, DPUBM juga membenahi kualitas jalurjalur penting di wilayah Jatim.
Saat ini seluruh lebar jalan provinsi yang mengarah ke selatan telah sesuai dengan standar. ”Tinggal beberapa ruas. Kami akan melebarkan hingga standar 7 meter ke kiri dan ke kanan,’’ ungkap Nyono.
Di luar itu, DPUBM tetap melakukan perawatan dan penyesuaian lajur jalan milik provinsi yang mencapai 1.421 kilometer.