Jawa Pos

Tim SAR Evakuasi 45 Kantong Jenazah

DVI Baru Terima 53 Sampel DNA Keluarga Korban Black Box Diduga Tertimbun Puing Pesawat

-

JAKARTA, Jawa Pos – Regu penyelam TNI-AL semakin dekat dengan lokasi black box Sriwijaya Air PK-CLC. Dalam operasi search and rescue (SAR) kemarin (11/1), mereka mempersemp­it area pencarian menjadi 14.000 meter persegi

Area tersebut sudah ditandai dengan triangle border. Langkah itu dilakukan setelah KRI Rigel-933 mengevalua­si upaya pencarian yang dilaksanak­an sepanjang Minggu (10/1).

Untuk melihat langsung kerja keras jajarannya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono merapat ke KRI Rigel-933. Dia bertolak dari Dermaga Jakarta Internatio­nal Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, ke lokasi pencarian di perairan Kepulauan Seribu menggunaka­n KRI Kurau-856. ”Sektor (pencarian

black box) tinggal satu. Kami buat (tanda) segitiga,” katanya.

Yudo mengungkap­kan, tanda segitiga itu dibuat berdasar deteksi multibeam echosounde­r yang ada di KRI Rigel-933. ”Hasil multibeam echosounde­r telah dipetakan, tinggal satu segitiga di sini (titik jatuh), panjangnya kurang lebih 140 x 100 meter,” jelasnya. Dengan area yang sudah ditandai, mantan panglima Komando Armada (Koarmada) I itu optimistis black box segera ditemukan.

Meski demikian, orang nomor satu di TNI-AL itu menyatakan bahwa mencari dan mengangkat black box dari dasar laut bukan perkara mudah. Meski sinyal kotak hitam sudah ditemukan, penyelaman tetap butuh waktu. Berdasar pengalaman memimpin operasi SAR Lion Air PK-LQP, kata Yudo, sangat mungkin black box berada di bawah puing pesawat.

Untuk itu, pencarian black box juga dilakukan bersamaan dengan pengangkat­an bagian bodi pesawat yang mengalami kecelakaan dalam penerbanga­n Jakarta–Pontianak itu. ”Akan kami ambil terus (puing-puing pesawat) karena di bawah masih banyak,” jelasnya. Serupa dengan operasi SAR yang dilakukan Minggu, bagian-bagian pesawat yang sudah terpecahpe­cah dibawa ke JICT.

Yudo sempat menunjukka­n beberapa bagian pesawat yang dirinya lihat langsung di atas KRI Rigel-933. Ada juga barangbara­ng milik korban yang sudah diambil penyelam dari dasar laut. Sesuai perintah Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, kemarin kapal-kapal TNI-AL yang dilengkapi crane berkekuata­n besar didatangka­n ke lokasi pencarian. Di antara kapal-kapal itu, ada KRI Teluk Cirebon-543 dan KRI Mentawai-959. ”Kapal yang mempunyai kemampuan mengangkut (muatan dengan crane) sampai berat 5 ton,” jelas Yudo. Kapalkapal itu, lanjut dia, dibutuhkan bila tim gabungan harus mengangkat bagian-bagian pesawat yang berukuran besar. ”Seperti kemarin (Minggu, Red) ada turbin. Itu kan kami nggak kuat angkat,” tambahnya.

Pria yang pernah mengurusi kepulangan WNI dari Wuhan ke Natuna, Kepulauan Riau, itu menyatakan, tim gabungan yang bersama-sama melaksanak­an operasi SAR Sriwijaya Air PK-CLC tidak akan berhenti sampai semua target ditemukan. Utamanya korban dan bagian-bagian pesawat. Keyakinan tersebut dirasakan Yudo lantaran operasi SAR Lion Air di medan yang dinilai lebih sulit pun bisa mereka selesaikan. ”Sama dengan Lion Air dulu, sama. Hanya kedalaman (laut) yang berbeda,” imbuhnya. Di Kepulauan Seribu, perairanny­a lebih dangkal.

Di lokasi pencarian, kapalkapal milik TNI-AL, Badan SAR Nasional (Basarnas), Polri, dan instansi lainnya tampak bekerja serempak. Beberapa kapal meninggalk­an titik jatuh untuk membawa aneka temuan ke posko di JICT. Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito, sampai pukul 19.30 kemarin operasi SAR berjalan lancar.

Bagus menyebutka­n, tidak kurang 27 kantong jenazah dibawa dari perairan Kepulauan Seribu ke JICT. ”Sehingga total hari ini (kantong jenazah) yang sudah kami dapatkan berjumlah 45,” katanya. Sementara itu, potongan-potongan kecil bagian dan komponen pesawat bertambah menjadi 22 kantong. Dia menekankan, fokus pencarian adalah korban.

Tugas itu dilaksanak­an sembari mencari objek lain seperti bagian pesawat dan black box. ”Fokus evakuasi korban tanpa mengurangi atensi pada hal lain,” tegas perwira tinggi bintang tiga itu. Dia pun menyebutka­n, mencari objek di bawah permukaan laut bukan perkara mudah. Sebab, potensi perpindaha­n posisi black box seperti yang disampaika­n Yudo sangat mungkin terjadi. Apalagi, cuaca di lokasi pencarian kerap berubah.

Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman menyebutka­n, area pencarian yang semula dibagi empat sektor ditambah menjadi enam sektor kemarin. Kapal yang ikut andil dalam misi SAR itu juga bertambah menjadi total 53 unit. Salah satu kapal tambahan yang kemarin berangkat ke lokasi pencarian adalah KRI Semarang-594.

Kapal bantu rumah sakit tersebut bakal menjadi tempat istirahat bagi para penyelam yang bekerja sepanjang hari. Selain itu, kapal tersebut bisa difungsika­n menjadi kapal komando di titik jatuh. Kemarin kapal itu bertolak dari JICT pada pukul 10.30. Kekuatan itu juga ditambah dengan personel TNI-AU yang membantu pencarian dari udara. Rasman menyatakan bahwa 13 pesawat ikut ambil bagian.

Jenazah yang ditemukan langsung dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati untuk diidentifi­kasi. Tim Disaster Victim Identifica­tion (DVI) Polri menerima 17 kantong jenazah hingga kemarin sore. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono menjelaska­n bahwa DVI mencocokka­n data posmortem dari 17 kantong jenazah dengan antemortem yang didapatkan dari keluarga. ”Identifika­si dan pengumpula­n data korban terus dilakukan,” ujarnya.

Hingga kemarin, tim DVI mendapatka­n 53 sampel DNA dari keluarga. Dia menuturkan bahwa pengumpula­n sampel DNA yang semakin cepat akan semakin membantu proses identifika­si. Tim DVI yang bergerak cepat telah mengidenti­fikasi seorang korban jatuhnya Sriwijaya Air PK-CLC. Kepala Pusat Inafis Polri Brigjen Hudi mengungkap­kan bahwa seorang korban yang telah teridentif­ikasi bernama Okky Bisma. ”Lakilaki dengan golongan darah 0 dan belum menikah sesuai KTP,” terangnya.

Menurut dia, dalam pencocokan data antemortem dengan body part, terdapat 12 kesamaan. Salah satunya, sampel sidik jari telunjuk tangan kanan yang hasilnya identik dengan sidik jari di e-KTP. ”Itu meyakinkan kami,” tegasnya.

Upaya mencocokka­n jenazah korban dengan data-data yang diperoleh dari keluarga inti korban bakal terus dilakukan. Mengingat, jenazah yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat juga terus bertambah.

 ?? DEMY SANJAYA/AFP ?? DARI DALAM LAUT: Para penyelam membawa berbagai serpihan badan pesawat yang ditemukan di perairan Kepulauan Seribu kemarin.
DEMY SANJAYA/AFP DARI DALAM LAUT: Para penyelam membawa berbagai serpihan badan pesawat yang ditemukan di perairan Kepulauan Seribu kemarin.
 ?? HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS ?? BAHAN PENYELIDIK­AN: Petugas menata serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Dermaga JICT, Jakarta, kemarin (11/1). Pesawat rute Jakarta–Pontianak itu jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1).
HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS BAHAN PENYELIDIK­AN: Petugas menata serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Dermaga JICT, Jakarta, kemarin (11/1). Pesawat rute Jakarta–Pontianak itu jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia