Dorong Hilirisasi Batu Bara, Janji Tebar Insentif
JAKARTA, Jawa Pos – Program hilirisasi batu bara menjadi sasaran utama pemerintah. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bakal memberikan berbagai insentif untuk proyek tersebut.
Arifin menyatakan bahwa insentif bertujuan membuat sektor hilir ekonomis dan kompetitif. Dengan demikian, kinerja batu bara bisa lebih berkembang. ’’Banyak insentif yang kami berikan supaya hilir (batu bara) kompetitif,’’ ujarnya baru-baru ini.
Mantan Dubes Jepang itu menjelaskan bahwa salah satu proyek hilirisasi yang tengah dilakukan adalah gasifikasi batu bara. Yakni, mengubah batu bara kalori rendah menjadi dimethyl ether (DME). Hasilnya nanti bisa menjadi substitusi liquefied petroleum gas (LPG).
Apabila proyek gasifikasi berkembang, menurut Arifin, angka impor LPG bisa ditekan. Sebab, produk DME bisa menggantikan LPG. Apalagi, impor LPG dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan semakin bertambahnya permintaan.
”Kalau bisa substitusi LPG, ini bisa amankan devisa cukup besar. Pemakaian LPG tiap tahun terus meningkat dan kita punya batu bara untuk memproduksi DME,’’ terangnya.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara (Minerba) Irwandy Arief menyebut ada sembilan insentif yang tengah disiapkan. Di antaranya, pemberian royalti 0 persen untuk batu bara yang diolah dalam skema gasifikasi, formula harga khusus batu bara untuk gasifikasi, dan masa berlaku izin usaha pertambangan (IUP) sesuai umur ekonomis proyek gasifikasi.
Insentif yang lain adalah tax holiday (PPh badan secara khusus sesuai umur ekonomis gasifikasi batu bara), pembebasan PPN jasa pengolahan batu bara, dan pembebasan PPN EPC kandungan lokal.