Ternyata Video Pendaratan Darurat Ethiopian Airlines
HOAX masih terus menyertai musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Kali ini kabar palsu itu memanfaatkan video sebuah pesawat berukuran jumbo yang mendarat darurat di laut. Rekaman tersebut kemudian diberi keterangan detik-detik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
”Detik2 pesawat Sriwijaya Air Jatuh di kepulauan seribu Sabtu 9 Jan 2021. Sempat terekam oleh Nelayan,” tulis akun Facebook Suharyono pada Minggu (10/1). Akun itu juga menyertakan rekaman dari aplikasi TikTok dengan keterangan yang sama (bit.do/PesawatSriwijaya).
Video berdurasi 20 detik itu memang memperlihatkan sebuah pesawat yang berusaha mendarat darurat di permukaan laut. Badan pesawat menyentuh air dalam posisi datar. Di akhir pendaratan darurat, pesawat seperti mengalami benturan yang sangat keras.
Namun, pesawat dalam video itu jelas bukan Sriwijaya Air. Tidak ada warna khas pesawat Sriwijaya
Air yang dominan biru di bagian belakang dan ekor pesawat.
Memanfaatkan situs pencarian gambar, video tentang situasi yang sama pernah diunggah Kanal YouTube P 145 pada 20 Januari 2009. Judulnya berbunyi, Ethiopian
Airlines Flight 961. Di kolom keterangan tertulis bahwa pesawat Ethiopia 961 dibajak dan kehabisan bahan bakar di atas Kepulauan Komoro. Saat itu, pembajak menuntut untuk diterbangkan ke Australia. Namun, pesawat Boeing 767 tersebut tidak cukup bahan bakar untuk sampai ke Australia. Anda dapat melihat kemiripan itu di bit.do/BukanSJ182.
Kanal YouTube milik Associated Press (AP), AP Archive, pernah mengunggah proses evakuasi korban pendaratan darurat pesawat Ethiopia 961. Insiden itu terjadi pada 23 November 1996. Disebutkan bahwa pesawat Boeing 767 Ethiopian Airlines yang jatuh di perairan lepas tersebut menewaskan 125 dari 175 orang di dalamnya, termasuk ketiga pembajak. Anda dapat melihatnya di bit.do/Kejadian1996. Pada 25 November 1996, Associated Press (AP) mengabarkan dengan gamblang kejadian tersebut. Ada sebelas pembajak yang menguasai penerbangan 961, tak lama setelah pesawat lepas landas dari ibu kota Ethiopia, Addis Abbaba.
Menurut Manajer Hotel Galawa Bruce Thomson, salah satu korban yang selamat mengatakan kepadanya bahwa dua pembajak mengaku membawa bom. Bahan peledak itu tidak meledak. Namun, pesawat kehabisan bahan bakar saat pilot bernegosiasi dengan para pembajak. Selengkapnya Anda dapat membacanya di bit.do/DugaanBawaBom.