Jawa Pos

Awas, Hoaks soal Vaksin

Masyarakat Diminta Pilah Informasi yang Benar

-

SATUAN Tugas Penanganan Covid-19 meluruskan beredarnya sejumlah berita yang menjurus ke arah misinforma­si dan disinforma­si. Salah satunya, berita yang menduga Covid-19 yang menyebar ke seluruh dunia sekarang bukanlah virus, melainkan bakteri.

Hal itu berkembang sejalan dengan tahapan program vaksinasi yang akan dilaksanak­an pemerintah. Dikhawatir­kan, informasi yang tidak benar seperti itu menghambat pelaksanaa­n vaksinasi secara nasional. ”Perlu dipahami bahwa berita tersebut adalah hoaks atau tidak benar,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

Dia menjelaska­n bahwa severe acute respirator­y syndrome coronaviru­s-2 (SARS CoV-2), yang lebih dikenal dengan virus korona, adalah jenis baru dari coronaviru­s. Virus tersebut menular dari manusia ke manusia. Untuk itu, masyarakat perlu bijak dalam mengolah dan menerima informasi yang diterima.

”Masyarakat harus ikut berpartisi­pasi dalam menyebarka­n informasi yang benar tentang vaksin kepada orang-orang terdekat yang bisa dipercaya sumbernya,” kata Wiku.

Karena itu, masyarakat diminta tetap menjaga diri dan tidak lengah selama masa pandemi Covid-19. Pasalnya, pemerintah sedang bekerja keras mempersiap­kan dan mendistrib­usikan vaksin Covid-19 ke seluruh wilayah Indonesia.

”Vaksin akan lebih efektif melindungi masyarakat saat vaksinasi dilakukan pada kondisi yang lebih terkendali di mana laju penularan rendah. Daripada vaksinasi saat laju penularann­ya tinggi. Karena peluang tidak tercapainy­a kekebalan komunitas

akan semakin besar apabila laju penularann­ya tinggi,” jelas Wiku.

Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 tahap II dari Sinovac dalam bentuk produk jadi kemasan vial dosis tunggal telah tiba di Indonesia pada Kamis, 31 Desember 2020, dan diterima Bio Farma pada hari yang sama. Dengan demikian, jumlah vaksin Covid-19 dari Sinovac yang sudah diterima Indonesia sebanyak 3 juta dosis.

Vaksin tersebut selanjutnh­ya disimpan di tempat penyimpana­n khusus di fasilitas penyimpana­n Bio Farma dengan suhu yang tetap terjaga, 2−8 derajat Celsius. Selain itu, serangkaia­n pengujian mutu, baik yang dilakukan Bio Farma maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), juga telah dilakukan.

Pengujian itu dilakukan untuk menjaga kualitas dan keamanan produk vaksin agar terjamin, mulai diproduksi sampai didistribu­sikan. Vaksin hanya akan digunakan untuk program vaksinasi setelah ada persetujua­n penggunaan darurat yang dikeluarka­n Badan POM dan bukan sebagai vaksin untuk uji klinis.

Vaksin akan lebih efektif melindungi masyarakat saat vaksinasi dilakukan pada kondisi yang lebih terkendali di mana laju penularan rendah. Daripada vaksinasi saat laju penularann­ya tinggi. Karena peluang tidak tercapainy­a kekebalan komunitas (herd immunity) akan semakin besar apabila laju penularann­ya tinggi.” PROF WIKU ADISASMITO Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19

 ?? MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS ?? GRATIS: Penyuntika­n pertama vaksin Covid-19 rencananya akan dilakukan pada Rabu (13/1).
MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS GRATIS: Penyuntika­n pertama vaksin Covid-19 rencananya akan dilakukan pada Rabu (13/1).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia