Aryn Williams Galang Donasi untuk Korban Sriwijaya Air
Lari Sejauh 180 Kilometer, Targetkan Dana Minimal USD 2.000
SURABAYA, Jawa Pos − Tragedi Sriwijaya Air membuat banyak pihak bersedih mendalam. Termasuk Aryn Williams. Tak mau sekadar turut berduka, meski tak lagi punya gaji bulanan, pemain asal Australia yang kontraknya baru saja berakhir dengan Persebaya Surabaya itu berniat memberikan sumbangan.
Kepada Jawa Pos, Aryn mengisahkan, Minggu pagi (10/1) seharusnya jadi weekend yang sempurna baginya. Bangun tidur, pemain berposisi gelandang itu langsung menuju meja makan. Menu sarapan sudah siap.
Belum juga makanan disantap, selera makannya seketika lenyap. Dari gadgetnya, dia mendapat kabar ada pesawat yang hilang kontak. Sriwijaya Air dikabarkan hilang di kawasan perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. ’Saya tiba-tiba merasa sangat resah,’ tutur Aryn saat dihubungi Jawa Pos.
Memang, Aryn saat ini berada di London, Inggris. Dia juga sudah tidak terikat kontrak dengan Persebaya. Namun, pemain 27 tahun itu merasa masih punya ikatan dengan Indonesia. ’’Saya merasa perlu memberikan bantuan kepada keluarga korban. Entah bagaimana caranya,’’ ungkap mantan pemain Perth Glory tersebut.
Karena tidak punya pemasukan, Aryn berinisiatif mengumpulkan donasi. Hanya, donasi tidak begitu saja dikumpulkan. Aryn menarik empati masyarakat dengan rutin melakukan joging sejauh 6 kilometer per hari selama 30 hari. Artinya, untuk mengumpulkan donasi, Aryn harus berlari sampai 180 kilometer dalam jangka waktu satu bulan.
Bagi Aryn, aksi itu adalah hal baru. ’’Ini adalah kali pertama saya mengumpulkan donasi dengan cara seperti ini,’’ sebutnya.
Lalu, apa alasan Aryn mengumpulkan donasi dengan cara berlari sampai 180 kilometer? Padahal, itu bukanlah hal yang mudah. ’’Sejak awal saya pikir aksi ini merupakan ide yang bagus. Toh, sebagai pemain, berlari adalah salah satu dari bagian pekerjaan saya,’’ tambah Aryn.
Lagi pula, pemain kelahiran 28 Oktober 1993 itu juga butuh menjaga kondisi fisik. Maklum, kali terakhir dia berlatih di lapangan adalah Oktober lalu. Karena itu, aksinya itu dianggap sebagai bagian dari latihan selama tidak ada kompetisi. ’’Apalagi selama pandemi ini kami semua dituntut harus tetap bugar dan sehat. Jadi, berlari 6 kilometer per hari bagi saya itu sangat sempurna,’’ bebernya.
Nah, aksi itu mulai dia lakukan kemarin. Aryn berharap banyak pihak melihat aksinya tersebut. Kemudian ikut berpartisipasi mengumpulkan donasi. Nantinya, donasi itu bisa langsung dikirim ke rekening pribadi pemain yang bergabung dengan Persebaya pada paro musim 2019 itu. ’’Saya sudah memasang target. Setidaknya saya bisa mengumpulkan donasi sampai 2.000 dolar AS,’’ harap Aryn.
Jika dikonversi ke rupiah, jumlahnya sekitar Rp 28,5 juta. Tidak banyak memang. ’’Tapi, saya harap bisa mendapatkan lebih dari itu,’’ katanya. Karena itu, Aryn berharap pemain hingga suporter bisa turut serta dalam aksi donasi yang dia lakukan. Dia benar-benar ingin pelaku sepak bola bisa membantu korban tragedi Sriwijaya Air.
Dana yang sudah terkumpul akan diawasi Aryn. Dia sudah bekerja sama dengan koleganya di Jakarta. Nantinya, temannya yang ada di Jakarta itulah yang akan mengatur penyaluran dana yang didapat. ’’Saya sudah bicara dengan mereka. Mereka siap membantu memberikan dananya secara langsung kepada keluarga korban,’’ tutur Aryn.
Aryn tahu dana yang diberikan tidak sepenuhnya mengobati luka keluarga korban. ’’Tapi, saya selalu akan berdoa kepada Tuhan agar keluarga korban selalu diberi kebaikan,’’ katanya. Dia juga berharap seluruh korban bisa segera ditemukan. ’Semoga segera ada kabar baik dari pihak berwajib ,’ tambahnya. Ke depan, Aryn berharap tidak ada kejadian seru padi Indonesia .