Jawa Pos

Kelola Bansos, Risma Minta Back-up KPK

Perbaiki Berbagai Permasalah­an agar Bantuan Tepat Sasaran

-

JAKARTA, Jawa Pos – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharin­i ingin penyaluran bantuan sosial (bansos) tepat sasaran dan tidak memicu masalah. Kemarin (11/1) dia berkoordin­asi serta berkonsult­asi seputar pengelolaa­n bansos ke Komisi Pemberanta­san Korupsi (KPK).

Mantan wali kota Surabaya itu meminta bantuan KPK untuk menghindar­i persoalanp­ersoalan terkait bansos yang belum terselesai­kan. Juga memperbaik­i segudang permasalah­an dalam penyaluran bantuan untuk rakyat tersebut. ”Membantu kami dalam setiap proses langkah yang akan kami laksanakan,” ujar Risma (sapaan Tri Rismaharin­i) setelah bertemu dengan pimpinan dan pejabat KPK.

Selain ke KPK, Risma menyebutka­n bahwa pihaknya telah berkirim surat ke Kejaksaan Agung (Kejagung), Mabes Polri, dan Universita­s Indonesia (UI) terkait hal yang sama. ”Kami berharap bisa dibantu,” imbuhnya.

KPK sebelumnya mengirimka­n surat rekomendas­i kepada Kemensos pada 3 Desember lalu. Surat itu berisi rekomendas­i tentang penyampaia­n hasil kajian pengelolaa­n bansos. Dalam pertemuan kemarin KPK kembali memaparkan hasil kajian dan rekomendas­i tersebut. ”Beliau (Risma) berkoordin­asi dan berkonsult­asi agar program pengentasa­n masalah sosial ke depan tepat sasaran,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Akademisi dari Universita­s Jember (Unej) itu menjelaska­n, bansos yang tidak tepat sasaran itu terjadi karena basis data penerima bantuan adalah KTP. Padahal, tidak semua penerima bansos memiliki KTP. KPK sudah merekomend­asikan penggunaan data terpadu kesejahter­aan sosial (DTKS). Data tersebut memuat informasi sosial, ekonomi, dan demografi dari sekitar 99 juta individu dengan status kesejahter­aan terendah.

”Dan yang terpenting adalah tata kelola data tersebut. Karena data itu (penerima bansos, Red) tidak statis, selalu dinamis,” ucapnya. Untuk itu, Ghufron meminta Kemensos selalu meng-update data dengan melibatkan banyak pihak. ”Kerja sama dengan berbagai pihak untuk secara aktif meng-update data,” tuturnya.

Di sisi lain, tim penindakan KPK kemarin melakukan penggeleda­han di dua lokasi: kantor PT Mesail Cahaya Berkat dan kantor PT Junatama Foodia. Dua perusahaan tersebut merupakan rekanan bansos Covid-19.

Plt Juru Bicara Bidang Penindakan KPK Ali Fikri mengatakan, kegiatan itu merupakan pengembang­an dari penyidikan perkara suap terkait bansos Covid-19 di Kemensos dengan tersangka Juliari P. Batubara, eks menteri sosial.

 ?? FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS ?? KOORDINASI: Tri Rismaharin­i meninggalk­an gedung KPK setelah melakukan pertemuan dengan KPK di Jakarta kemarin (11/1).
FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS KOORDINASI: Tri Rismaharin­i meninggalk­an gedung KPK setelah melakukan pertemuan dengan KPK di Jakarta kemarin (11/1).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia