Wabup dan Sekda Diuji Usap
BANGKALAN, Jawa Pos – Uji usap (swab test) dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di lingkungan Pemkab Bangkalan dilanjutkan. Kemarin (11/1) giliran Wakil Bupati (Wabup)
Mohni, Sekretaris Daerah (Sekda) Moh. Taufan Zairinsyah, dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjalani tes.
Asisten, staf ahli, inspektur, kepala badan, dan kepala bagian sekretariat daerah (setda) juga tidak luput dari pemeriksaan di rumah dinas (rumdin) Wabup tersebut. Uji usap tersebut merupakan bentuk antisipasi persebaran Covid-19 di lingkungan Pemkab Bangkalan. ”Ini sebagai contoh kepada jajaran di bawah, termasuk kepada masyarakat, bahwa kami ini menjalani swab test untuk memutus persebaran,” terang Mohni.
Jika dari hasil uji usap tersebut ada yang terpapar Covid-19, mereka wajib melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing atau di gedung balai diklat. ”Saya tidak bisa berandai-andai, kalau ada yang terkonfirmasi, WFH diperpanjang atau tidak,” ujarnya. Seluruh OPD di Bangkalan menjalani WFH pada 4–17 Januari.
Hasil swab PCR untuk Wabup, Sekda, asisten, staf ahli, inspektur, kepala badan, kepala OPD, dan kepala bagian setda keluar 2–3 hari ke depan. Sekitar 44 pejabat mengikuti pemeriksaan bersama Wabup.
Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo menjelaskan, swab PCR masal berlanjut ke kepala pasar dan camat besok (13/1). Sebab, pejabat tersebut sering bersentuhan dengan banyak orang. Diperkirakan, ada 47 pejabat yang di-swab PCR. Perinciannya, 29 kepala pasar dan 18 camat. Jika ternyata ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, segera isolasi mandiri. Cara itu lebih cepat untuk memutus persebaran virus korona. ”Semacam antisipasi dini supaya tidak menular ke yang lain dan keluarga masing-masing,” katanya.
Kadinkes yang akrab disapa Yoyok itu menyatakan, saat ini kasus di klaster perkantoran mengalami peningkatan signifikan. Bukan hanya Bangkalan, tetapi juga di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.