Warga Antusias Rapid Antigen
SIDOARJO, Jawa Pos – Nafira Maulidiya bisa bernapas lega. Hasil rapid test antigen yang dijalani kemarin (11/1) membuatnya gembira. Dia dinyatakan nonreaktif. Tidak ada virus Covid19 yang terdeteksi pada sampel usapan hidung yang dilakukan di Puskesmas Buduran.
Perempuan 20 tahun itu mengaku baru kali pertama menjalani rapid antigen. ”Rasanya geli,” katanya setelah menjalani rapid.
Saat tim medis mengambil sampel dari hidungnya, Nafira hanya terdiam. Warga yang tinggal di Siwalan Panji tersebut tidak deg-degan.
Alasannya, dia dulu pernah rapid juga. Tapi, ketika itu hanya menggunakan sampel darah dari jari tangan.
Total warga yang beralamat atau berdomisili di Buduran yang ikut rapid antigen kemarin ada 30 orang. Dua di antaranya dinyatakan reaktif. Sementara itu, lainnya nonreaktif. Hari ini proses rapid masih berjalan.
Kuota di puskesmas tersebut sebanyak 100 orang.
Di Puskesmas Sekardangan warga yang ikut rapid pun banyak. Ada 34 orang yang mengikuti rapid test. ”Kuotanya untuk 75 orang,” kata Kepala Puskesmas Sekardangan Wilujeng Eka Ariswati.
Hari ini masih banyak puskesmas yang melakukan rapid antigen bagi warga. Salah satunya, Puskesmas Trosobo. Puskesmas tersebut juga mendapat jatah rapid antigen sebanyak 75. Warga yang telah diperiksa kemarin ada 45 orang.
Sisanya tinggal 30 orang yang bakal dilangsungkan hari ini. Hal serupa terjadi di Puskesmas Gedangan. Sudah ada 27 orang yang dites dari total kuota 100 orang yang tersedia.
Tes rapid antigen tersebut awalnya dijatah seribu orang. Tapi, jumlahnya bertambah menjadi 1.800 orang. Tes gratis untuk warga itu bertujuan untuk memaksimalkan proses pelacakan.
”Mereka yang hasilnya positif harus menjalani isolasi mandiri,” ucap Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman.
Sambil terus kondisinya dipantau. Mereka sekaligus juga diminta untuk menjalani swab. Bagi yang bergejala bisa mendapat perawatan di rumah sakit, terutama yang gejala sedang hingga berat.