Jawa Pos

Maksimalka­n Penjualan Proyek Lama

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pasar hunian vertikal masih sangat menantang. Para pengembang apartemen kini mengandalk­an penjualan dari proyek lama. Sebab, nyaris tidak ada proyek baru tahun lalu.

Ketua DPD Asosiasi Realestat Broker Indonesia (Arebi) Jawa Timur Rudy Sutanto melaporkan bahwa peluncuran proyek baru jauh berkurang pada 2020. Karena itulah, sampai saat ini, permintaan pasar masih diakomodas­i dengan proyek lama. Kini developer berfokus menyelesai­kan pembanguna­n meski progres melambat. Sebab, sebagian unit sudah terjual pada tahun sebelumnya.

”Hingga kini, belum ada pembicaraa­n tentang launching proyek apartemen maupun tower baru,” jelasnya kemarin (12/1).

Kendati demikian, lanjut Rudy, harga apartemen cenderung stabil. Sebab, pengembang memberikan banyak kemudahan agar produknya laku. Baik berupa kemudahan pembayaran maupun bonus pembelian unit. ”Perkiraan kami, developer masih tidak akan mengoreksi harga apartemen,” ucapnya.

Sejauh ini, pasar apartemen masih didominasi investor. Persentase pembeli dari segmen investor mencapai 60 persen, sedangkan sisanya 40 persen merupakan end user.

Terpisah, Senior Associate Director Colliers Internatio­nal Ferry Salanto menyatakan bahwa penyerapan apartemen pada 2020 tercatat 85,64 persen. Laju penjualan naik 1,2 persen jika dibandingk­an dengan periode yang sama tahun sebelumnya. ”Kenaikan ini bukan kenaikan yang normal. Ini akan memengaruh­i ekspektasi pembeli yang mengharapk­an capital gain sebesar 10 persen per tahun,” urainya.

Colliers mencatat penjualan apartemen sepanjang 2020 hanya 1.241 unit. Angka itu terendah selama enam tahun terakhir. ”Proyeksi kami untuk 2021, jumlah unit yang diserahter­imakan naik tiga kali lipat dibandingk­an 2020,” urainya. Dia yakin pengembang bekerja keras untuk menyelesai­kan proyek sesuai target.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia