PPKM di Jatim Potensial Berubah
Akibat Bertambahnya Daerah Zona Merah
SURABAYA, Jawa Pos − Peta zona risiko persebaran Covid-19 di Jatim masih sangat fluktuatif. Terakhir, daerah berstatus zona merah (risiko tinggi) bertambah. Perubahan itu sangat berpotensi mengubah kebijakan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Sebelumnya, zona merah di Jatim hanya tiga. Yakni, Lamongan, Kota Blitar, dan Nganjuk. Tiga daerah itu kini menjadi oranye (risiko sedang). Sebaliknya, ada lima daerah yang semula oranye berubah menjadi merah.
Yakni, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kediri, Kota Madiun, dan Nganjuk. Dari lima daerah itu, hanya Kota Madiun yang memberlakukan PPKM. Sisanya tidak menerapkan kebijakan tersebut.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril mengatakan, peta zona risiko yang terus fluktuatif bisa mengubah penerapan kebijakan PPKM. ’’Sesuai instruksi menteri dalam negeri, perubahan bisa berpengaruh pada daerah yang melaksanakan PPKM,’’ ucapnya.
Namun, dokter Jibril tidak bisa memastikan apakah bakal berubah atau tidak. Dia menyatakan, keputusan perubahan tetap menjadi kewenangan gubernur.
Saat ini ada 11 daerah yang menerapkan PPKM. Yakni, Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, Gresik), Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu, Malang), Kota dan Kabupaten Madiun, Lamongan, Kota Blitar, serta Ngawi. Khusus Surabaya Raya dan Malang Raya merupakan kebijakan pemerintah pusat.
Ada dua kemungkinan yang bakal dilakukan pemprov. Yakni, menambah area PPKM dengan menambah lima daerah baru atau merevisi area dengan menghapus tiga daerah yang kini zona merah, lalu diganti daerah baru. ”Yang jelas, potensi berubah atau penyesuaian pasti ada,’’ ungkap dia.
Hingga kini di luar lima daerah berstatus zona merah, semua kabupaten/kota di Jatim masuk kategori zona oranye. Tidak ada satu pun daerah yang masuk zona kuning (risiko rendah).
Dokter Jibril menegaskan, status zona tersebut diperbarui setiap pekan. Satgas Covid-19 pusat menyampaikan data terbaru. Status yang disandang satu daerah bisa naik atau bisa juga turun.
Sementara itu, pertambahan kasus Covid-19 kemarin mencapai 844 kasus. Total kumulatif kasus Covid-19 di Jawa Timur mencapai 94.249 kasus. Pertambahan tertinggi berada di Kota Surabaya, yakni 66 kasus positif Covid-19. Kemudian, Trenggalek sebanyak 60 kasus baru.