Tanggul Penahan Lahar Terancam Jebol
LUMAJANG, Jawa Pos – Banjir lahar dingin akibat erupsi Gunung Semeru pada awal Desember tahun lalu masih menghantui sebagian masyarakat Kecamatan Candipuro. Sebab, sungai kawasan lahar terus-terusan mengalir deras. Bahkan menghantam tanggul penahan lahar. Akibatnya, tanggul tersebut semakin terkikis dan terancam jebol.
Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Semeru, ada dua titik tanggul penahan yang mengalami kerusakan parah. Titik pertama berada di antara lokasi pertambangan pasir Panca Abadi Karya dan Duta Pasir Semeru. Lokasi yang kedua di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh.
Kawasan tanggul yang parah itu makin mengkhawatirkan. Sebab, bagian tanggul rusak sekitar 100 meter. Selain itu, tinggi tanggul yang seharusnya 8 meter berkurang lebih dari separo. Padahal, penahan tersebut berfungsi membendung aliran air agar tidak mengenai satu desa.
Slamet, warga setempat, menjelaskan, pascaerupsi Gunung Semeru, banyak bantaran sungai yang tertutup endapan lahar yang cukup tebal. Namun, ketika hujan deras dan banjir lahar dingin mulai terjadi, aliran lahar dingin itu tidak karuan. Bahkan semakin mendekati pinggiran sungai. ”Jika terjadi banjir besar, tanggulnya pasti jebol. Air bisa masuk sejumah dusun. Korbannya akan semakin banyak,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Candipuro Agni Asmara Megatrah menyatakan, setelah melakukan pemetaan lapangan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pembangunan tanggul darurat. ”Sambil menunggu pembangunan tanggul permanen, kami buatkan tanggul darurat,” ujarnya.