Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, Tambah Bed
SURABAYA, Jawa Pos – Lonjakan pasien Covid-19 dalam beberapa hari terakhir membuat pemerintah menyiapkan sejumlah antisipasi. Salah satunya adalah penambahan ruang perawatan.
Permintaan itu mengemuka dalam rapat koordinasi yang dihadiri secara daring oleh Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana kemarin (12/1). Whisnu menjelaskan bahwa pemkot sudah merespons permintaan dari Pemprov Jawa Timur tersebut. Daya tampung seluruh rumah sakit ditambah. ”Persentasenya, kami memiliki 60 persen untuk pasien korona,” jelas Whisnu.
Misalnya, Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada (BDH). Dari total kapasitas 200 bed di fasilitas kesehatan itu, 120 bed digunakan untuk pasien Covid-19. Sama halnya dengan RSUD dr M. Soewandhie. Tidak sedikit kamar yang digunakan untuk merawat warga yang terpapar virus asal Tiongkok itu.
Selain menambah ruangan di rumah sakit, pemkot menyiapkan solusi untuk mengurangi kepadatan di rumah sakit. Pemkot menyediakan ruang perawatan bagi pasien positif Covid-19 yang kondisinya mulai stabil. Yakni, di Gedung Shofa Asrama Haji yang memiliki tiga lantai. Kapasitasnya mencapai 180 bed.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, asrama haji siap menampung pasien.
Hingga saat ini masih tersisa banyak bed perawatan. Dari kapasitas 1.000 bed, tercatat hanya 60 bed yang digunakan. Namun, ruang perawatan itu hanya dikhususkan bagi orang-orang yang positif tanpa gejala.
Di Gedung Shofa, baru satu lantai yang digunakan. ”Jumlah warga yang dirawat di Gedung Shofa hanya 10 orang,” papar Feni, sapaan akrab Febria Rachmanita.(aph/c6/jun)