Segera Bereskan Renovasi GBT
Uji Coba Lift, Lampu, dan Ubah Warna Pagar Tribun
SURABAYA, Jawa Pos − Pergantian tahun dan penundaan perhelatan Piala Dunia FIFA U-20 tak membuat pengerjaan renovasi Gelora Bung Tomo (GBT) terhenti. Ternyata masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan Pemkot Surabaya.
Pengerjaan yang segera diselesaikan adalah elevator atau lift, uji coba penerangan stadion, hingga penyelesaian tribun penonton. Staf Bidang Tata Bangunan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Tuladan
Mitro mengungkapkan, pengerjaan dengan anggaran tahun lalu telah selesai. Mulai pemasangan pagar, pemasangan kursi tribun, tata suara, hingga lift.
Ada dua lift yang dipasang di lobi stadion. Kendati demikian, lift tersebut belum diuji coba. Mitro menyebutkan, dalam waktu dekat, pihaknya menguji coba dua lift tersebut. Lift yang diakses dari luar lobi memiliki tinggi sekitar 30 meter. Lalu, tinggi lift kedua yang hanya bisa dipakai dari lobi adalah 26 meter.
Selain lift, Mitro menyebut, pihaknya belum menguji coba lampu stadion. Uji coba akan diawasi dua dinas sekaligus. Yaitu, DPRKP CKTR serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya. Seharusnya, agenda uji coba lampu utama stadion berkapasitas 2.400 luks itu dilakukan akhir tahun lalu. Namun, ada beberapa faktor yang membuat agenda tersebut ditunda.
Lantas, PR apa saja yang akan dikerjakan dengan anggaran tahun ini? Mitro menuturkan, ada beberapa pekerjaan yang harus dituntaskan pada 2021. Salah satunya pengecatan pagar tribun. Saat ini, pagar tribun berwarna hitam. Rencananya, pagar tribun diubah menjadi warna putih.
Terpisah, Kepala Bidang Pembangunan Gedung DPRKP CKTR Iman Krestian menyatakan, pihaknya juga tengah menyiapkan pelelangan videotron stadion yang diresmikan pada 2010 itu. Dia belum bisa menyampaikan kapan lelang akan dibuka. ’’Ditunggu saja. Secepatnya ya,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun, pemkot menggelontorkan dana renovasi GBT hingga Rp 200 miliar. Dana itu diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2020. Sejak kali pertama ditunjuk sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20, pemkot tak ingin setengah-setengah dalam menjamu para tamu. Seluruh aspek stadion bersolek. Mulai area parkir hingga lapangan bertanding. Kursi penonton dibuat seestetis mungkin dan modern.