Deteksi Dini Penyakit Kronis lewat Aplikasi
SURABAYA, Jawa Pos – Kasus penyakit kronis di Indonesia masih terbilang tinggi. Salah satu pemicunya adalah pemberlakuan deteksi dini masih minim. Karena itulah, alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Caesar Givani menciptakan Ceklab.id sebagai salah satu solusinya. Karya tersebut dikembangkan menjadi start-up kesehatan.
Pria yang kerap disapa dokter Caesar itu menyatakan, banyak kasus penyakit kronis dengan kondisi cukup berat. Bahkan diikuti penyakit-penyakit lain hingga menjadi komplikasi. ”Akibatnya sampai harus diamputasi, pasang ring jantung, dan lain-lain,” katanya.
Mahasiswa FK Unair angkatan 2009 tersebut menuturkan, dari situlah pihaknya tergerak mendirikan start-up Ceklab.id. Start-up di bidang medis itu memiliki visi bahwa masyarakat berkesempatan memperoleh pelayanan deteksi dini terhadap kondisi kesehatan. Juga, mengedepankan faktor kemudahan, ekonomis, dan kenyamanan. ”Dengan begitu, masyarakat akan lebih sehat, panjang umur, dan biaya kesehatan semakin rendah,” ujarnya.
Caesar menjelaskan, Ceklab.id dirancang dalam bentuk aplikasi mobile dan website. Calon pengguna dapat mengakses dan mengunduh platform tersebut melalui smartphone. Kemudian, pengguna bisa mendaftar dan memesan dokter yang bakal mendatangi pasien ke rumah atau kantor. Terdapat fitur tes swab/rapid Covid-19, medical checkup rutin, tes infeksi menular seksual, dan tes persiapan menikah.
Caesar mengungkapkan, hasil cek medis dari layanan di Ceklab.id dapat keluar lebih cepat daripada datang ke rumah sakit konvensional.