Pastikan Siswa Berminat Daftar SNMPTN
Sebelum Sekolah Masukkan Data PDSS
SURABAYA, Jawa Pos – Pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) dibuka sejak Senin (11/1). Namun, sejumlah sekolah tidak langsung memasukkan data. Mereka masih berkoordinasi dengan orang tua (ortu) untuk penetapan siswa eligible. Khususnya, memastikan murid yang masuk pemeringkatan memiliki minat mendaftar jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).
Kepala SMAN 16 Surabaya Abdul Razzaq Thahir mengatakan, saat ini tim PDSS belum memasukkan data murid dan sekolah ke dalam PDSS. Langkah yang dilakukan adalah menetapkan siswa yang eligible sebelum mengisi PDSS. ”Waktunya kan masih panjang. Jadi, kami tidak terburuburu dulu. Kami benar-benar menyeleksi siswa eligible yang dapat mendaftar SNMPTN,” katanya kepada Jawa Pos kemarin.
Ya, tahun ini sekolah memiliki tanggung jawab menetapkan siswa eligible mendaftar SNMPTN. Masing-masing lembaga pendidikan telah mendapatkan kuota sesuai dengan akreditasinya. SMAN 16 sendiri memperoleh jatah untuk jurusan IPA sebanyak 115 murid dan IPS 28 anak. ”Kami akan menggabungkan nilai seluruh siswa mulai semester 1 hingga 5,” ujarnya.
Pria yang karib disapa Reza tersebut menjelaskan, dari penggabungan nilai semester 1 hingga 5 tersebut, kemudian akan dilakukan pemeringkatan untuk menentukan siswa eligible yang masuk ke kuota SNMPTN. Namun, sebelum ditetapkan sekolah juga akan memastikan siswa tersebut bermiinat masuk SNMPTN.
”Pengalaman tahun-tahun lalu, anakanak yang masuk eligible ternyata ada yang tidak berminat jalur SNMPTN. Mereka malah berminat masuk jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN),” paparnya.
Reza mengaku, banyak siswa di SMAN 16 yang suka bersaing di luar dibanding di dalam sekolah. Contohnya, saat sekolah membuat pemeringkatan untuk Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), ada siswa yang ternyata berada di urutan kelima. ”Jelas dia tidak mungkin bersaing dengan temannya yang rangking I. Sementara, anaknya penginnya FK Unair. Jadi, dia memilih bersaing lewat
SBMPTN,” ujarnya.
Karena itu, untuk meningkatkan potensi siswa diterima jalur SNMPTN, lanjut dia, sekolah akan berkoordinasi dengan orang tua murid terkait dengan peminatan prodi dan universitas. Jadi, siswa yang tidak ingin mendaftar SNMPTN dapat memberikan kesempatan kepada siswa lain yang berminat.
Reza mengatakan, persiapan SNMPTN tahun ini tidak bisa seperti tahun lalu yang dilakukan secara offline. Misalnya, sosialisasi dan pendampingan siswa. Apalagi, saat ini masih masa pandemi dan ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali. ”Kami akan rapat dulu dengan wali kelas XII. Kalau sudah ditetapkan siswa eligible baru akan dimasukkan ke PDSS,” katanya.