Jawa Pos

Pengunjung Makam Sunan Ampel Turun hingga 90 Persen

-

Nasir menjelaska­n, beberapa peraturan baru diterapkan pihaknya selama PPKM berlangsun­g. Salah satunya, pengoperas­ian Masjid Sunan Ampel. Sistem buka tutup dilakukan. Ruang utama masjid hanya dibuka ketika waktu salat berjamaah tiba.

Setelah itu, ruangan utama kembali ditutup. Jika ada yang ingin beribadah, mereka bisa salat di teras masjid. Di atas pukul delapan malam, seluruh area masjid ditutup dan baru dibuka menjelang salat Subuh.

Itu bertujuan untuk mengantisi­pasi adanya pengunjung yang menginap atau tidur di area masjid. ”Pada malam hari memang steril ya. Boleh beribadah, tapi enggak boleh sampai tidur-tiduran,” ujarnya.

Kapolsek Semampir Kompol Ariyanto Agus mengatakan bahwa Wisata Religi Sunan Ampel menjadi salah satu fokus utama pengawasan. Meski PPKM tengah berlangsun­g, masih banyak pengunjung yang datang.

Mereka datang dengan menggunaka­n bus secara rombongan. Guna mencegah terjadinya kerumunan, pihaknya mengatur jumlah pengunjung. Di dalam area Sunan Ampel jumlah pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas yang tersedia.

”Jadi bergantian. Kalau mulai penuh, terpaksa pengunjung yang datang ditahan dulu di bus. Sampai area kembali sepi.

Menyesuaik­an saja, ” ucap dia.

Kemudian, pihaknya juga memberi tahu pengurus Wisata Religi Sunan Ampel agar menginform­asikan kepada jamaah untuk tidak berlamalam­a berada di dalam.

Jika aktivitas ibadah telah selesai, mereka diminta untuk segera meninggalk­an lokasi. Biasanya setelah selesai ibadah, mereka menghabisk­an waktu untuk duduk-duduk atau makan bersama di halaman Masjid Sunan Ampel. Untuk sementara, aktivitas itu tidak diperboleh­kan. ”Dan di atas jam delapan malam, penyisiran dilakukan. Jika masih ada pengunjung yang berada di dalam, mereka diminta untuk pulang,” ujarnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia