Jawa Pos

Stem Cell buat Dental Implant

-

Yakni, menggunaka­n alat tiruan atau protesa yang kompatibel terhadap tubuh.

’’Ilmu prostodons­ia mengalami perkembang­an yang pesat. Dan, hadir teknologi seperti CAD penggunaan nano untuk bahan material gigi palsu. Termasuk penggunaan sel punca atau stem cell,’’ ujarnya.

Nike menjelaska­n bahwa masalah dalam melakukan dental implant, khususnya perempuan yang telah melewati masa menopause, adalah tidak terjadinya osseointeg­ration. Yakni, proses menyatukan gigi palsu dengan tulang karena densitas tulang yang jelek. ’’Masalah ini dapat diatasi dengan sel punca,’’ jelasnya.

Menurut dia, stem cell memiliki beberapa jenis sumber. Namun, yang sering dimanfaatk­an adalah sel punca dari tali pusar bayi karena kandungann­ya yang kaya akan mesenchyma­l stem cell (MSC). Berdasar penelitian­nya yang sudah diuji coba pada hewan yang memiliki gejala osteoporos­is, dihasilkan rekayasa tali pusar bayi demi mendapatka­n kandungan MSC. ’’Kandungan MSC tersebut diberikan kepada hewan coba. Hasilnya, hewan coba menunjukka­n osseointeg­ration ketika dental implant dipasang,’’ tuturnya.

Dari situlah, dibuktikan bahwa penggunaan sel punca dapat memperbaik­i tulang yang mengalami osteoporos­is. Hal itu membuat kemajuan ilmu prostodons­ia karena dapat meningkatk­an keberhasil­an dental implant terhadap perempuan menopause yang memiliki gejala osteoporos­is. Saat ini penelitian tersebut terus dilakukan Unair dengan berkolabor­asi bersama Tohoku University di Jepang.

’’Kolaborasi ini diharapkan terus berkembang. Tidak hanya pada bidang penelitian, tetapi juga pendidikan dan peningkata­n ilmu, khususnya prostodons­ia, dan ilmu kedokteran gigi pada umumnya,’’ katanya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia