Jawa Pos

Ibu Kota Federal dan Negara Bagian Siaga

Biden Sudah Siapkan Perintah Eksekutif

-

WASHINGTON DC, Jawa Pos – ”Ini murni kesalahan. Saya bukan teroris.” Pernyataan itu dilontarka­n Wesley Allen Beeler setelah dia dibebaskan dari tahanan Sabtu (16/1). Sehari sebelumnya dia ditahan petugas di pos pengamanan venue pelantikan karena membawa pistol 9 mm yang sudah terisi dan lebih dari 500 amunisi.

Agence France-Presse mengungkap­kan bahwa Beeler mencoba masuk menggunaka­n dokumen palsu. Dia masuk ke area terlarang yang akan dipakai untuk pengambila­n sumpah presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden 20 Januari nanti.

Polisi lantas memeriksa kendaraan Ford F-150 miliknya. Beeler dicurigai karena ada stiker bertulisan Assault Life dengan gambar senjata di truk miliknya. Dia mengaku sebagai penjaga keamanan yang bekerja untuk perusahaan swasta. Beeler berdalih tersesat saat akan berangkat kerja yang lokasinya dekat dengan Gedung Capitol. Setelah proses dengar pendapat, hakim memutuskan Beeler bebas sembari proses hukum berjalan. Tapi, dia dilarang masuk ke Washington DC untuk sementara waktu.

Petugas keamanan memang sedang waspada tingkat tinggi. Pengamanan besar-besaran dilakukan di 50 negara bagian. Washington yang menjadi lokasi pelantikan Biden jadi titik utama.

Pengamanan ekstra itu diterapkan setelah FBI memperinga­tkan potensi rusuh dari kelompok pendukung Presiden AS Donald Trump di penjuru negeri. Para pakar keamanan memprediks­i wilayah paling berisiko adalah negara bagian yang menjadi swing state. Trump mengklaim terjadinya kecurangan di beberapa swing state yang dimenangka­n Biden.

Karena alasan itu, California, Michigan, Pennsylvan­ia, Kentucky, dan Florida mengaktifk­an Garda Nasionalny­a. Texas dan Michigan menutup gedung parlemenny­a hingga pasca pelantikan nanti. Rapat parlemen ikut ditunda.

”Kami bersiap untuk yang terburuk, tapi tetap berharap mereka yang memilih berdemo di Gedung Capitol untuk melakukann­ya dengan damai,” ujar Direktur Kepolisian Negara Bagian Michigan Joe Gasper seperti dikutip Al Jazeera. Pihak keamanan memang tak mau kecolongan lagi setelah insiden di Gedung Capitol 6 Januari lalu. Serangan yang dilakukan simpatisan Trump mengakibat­kan setidaknya lima orang tewas.

FBI saat ini tengah menyelidik­i keterlibat­an pihak asing dalam kejadian itu. Salah satunya adalah transfer bitcoin senilai USD 522 ribu atau setara Rp 7,3 miliar dari programer asal Prancis. Aliran dana tersebut ditujukan kepada 22 orang yang semuanya adalah aktivis sayap kanan. Si pengirim dana dikabarkan telah tewas bunuh diri.

Di sisi lain, Joe Biden tidak ingin menyia-nyiakan waktu. Dia berencana menandatan­gani perintah eksekutif sejak hari pertama menjabat. Perintah yang akan ditandatan­gani Biden tersebut akan merevisi kebijakan-kebijakan Trump. Mulai soal pandemi, perekonomi­an AS, perubahan iklim, hingga ketidakadi­lan rasial di Amerika.

 ?? NICHOLAS KAMM/AFP ?? PENGAMANAN EKSTRA: Anggota Garda Nasional Amerika Serikat berjaga di sekitar gedung Kongres AS di Washington DC Sabtu (16/1) menjelang pelantikan Joe Biden sebagai presiden ke-46 AS.
NICHOLAS KAMM/AFP PENGAMANAN EKSTRA: Anggota Garda Nasional Amerika Serikat berjaga di sekitar gedung Kongres AS di Washington DC Sabtu (16/1) menjelang pelantikan Joe Biden sebagai presiden ke-46 AS.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia