Jawa Pos

Ambil Set Pertama, Sisanya Menyusul

Greys/Apri Juara Thailand Open I

-

BANGKOK, Jawa Pos – Greysia Polii/Apriyani Rahayu mencetak sejarah. Untuk kali pertama, ganda putri meraih gelar turnamen super 1000. Greys/Apri berhasil menjuarai Thailand Open I. Itu menjadi gelar pertama mereka setelah rehat panjang karena pandemi.

’’Akhirnya, kami sampai di ujung dan memenangka­n gelar. Selama pandemi, kami tidak pernah berhenti berlatih. Kami sangat mengingink­an ini,’’ ungkap Greys, sapaan Greysia. Apri pun tak kalah girang. ’’We’re speechless. Just speechless,’’ tuturnya.

Pada laga final kemarin, Greys/ Apri mengalahka­n jagoan tuan rumah Jongkolpha­n Kititharak­ul/ Rawinda Prajongjai. Dalam pertanding­an di Impact Arena, Bangkok, itu, mereka memang mendominas­i permainan. Dalam tempo 52 menit, Greys/Apri menang straight game 21-15, 21-12.

Saat awal permainan, pertanding­an memang ketat. Reli panjang terjadi, skor berimbang, hingga akhirnya Greys/Apri berhasil unggul setelah interval pertama. Tanpa kesulitan seperti sebelumnya, set kedua berlangsun­g lebih mudah bagi mereka. ’’Kami mengambil poin demi poin hari ini (kemarin, Red). Ketika mengambil set pertama, kami mengatakan sisanya akan menyusul. Seperti yang saya katakan dari babak pertama, kami hanya ingin menang,’’ kata Greys.

Gelar tersebut menjadi capaian tertinggi bagi Greys/Apri. Terhitung

sejak 2018, mereka menginjak delapan final. Di antara delapan final itu, hanya dua yang meleset. Sepanjang

2020, mereka juga berhasil menjuarai Indonesia Masters (super 500) dan Spain Masters (super 300).

Absennya Tiongkok dan Jepang sebagai pemegang tiga peringkat teratas dimanfaatk­an dengan baik oleh Greys/Apri. Namun, perjuangan tak lantas jadi lebih mudah. Greys/ Apri menghadapi wakil Korea Selatan yang tidak kalah tangguh.

Buktinya, pada babak semifinal, Greys/Apri harus menghadapi unggulan ketiga Lee So Hee/Shin Seung Chan 15-21, 21-15, 21-16. Itu menjadi satu-satunya pertanding­an rubber game yang mereka jalani selama turnamen tersebut.

’’Sungguh luar biasa bagi kami berdua. Kami memiliki kesempatan untuk berada di sini dan memenangi kejuaraan ini. Kami datang dengan fokus, siap untuk pertanding­an ini, dan ingin memberikan yang terbaik,’’ imbuh Greys.

Sementara itu, Praveen Jordan/ Melati Daeva Oktavianti gagal mengulang memori Birmingham. Mereka kalah oleh Dechapol Puavaranuk­roh/Sapsiree Taerattana­chai 21-3, 20-22, 21-18. Pasangan Thailand itu berhasil membalas kekalahan saat final All England 2020.

’’Sejak awal, kami berada di bawah tekanan. Tetapi, pada set kedua kami berhasil menyamakan kedudukan. Di game ketiga, kami berada di bawah tekanan, tetapi kami berusaha menghadapi­nya. Ini adalah hasilnya dan kami harus melakukan koreksi untuk masa depan,’’ kata Melati. ’’Kami membuat beberapa kesalahan sendiri. Selama permainan, kami tidak bisa mengubah nasib kami dan itulah yang kami sesali,’’ ujarnya.

 ?? AFP PHOTO ?? BIKIN BANGGA: Apriyani Rahayu (kiri) dan Greysia Polii menghadapi pasangan Thailand di final Thailand Open I kemarin.
AFP PHOTO BIKIN BANGGA: Apriyani Rahayu (kiri) dan Greysia Polii menghadapi pasangan Thailand di final Thailand Open I kemarin.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia