Jawa Pos

Pola Konsumsi Makanan Berubah

-

LEMBAGA Ilmu Pengetahua­n Indonesia (LIPI) merilis survei tentang dampak pandemi terhadap ekonomi keluarga pada 2020. Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Agus Eko Nugroho menjelaska­n, ada perbedaan yang signifikan antara rumah tangga pekerja dan rumah tangga usaha dalam mengelola ekonominya.

”Yakni, pengelolaa­n pola konsumsi, pendapatan, dan protokol kesehatan sebagai respons dari dampak pandemi dan ekspektasi masa depan,” jelasnya.

Dalam rumah tangga, terjadi penurunan pengeluara­n makanan siap saji yang diikuti peningkata­n belanja bahan makanan. Hal itu disebabkan guncangan kesehatan dan kebijakan PSBB.

Bantuan sosial dari pemerintah ternyata tidak langsung memengaruh­i ekspektasi masa depan rumah tangga. Responden rumah tangga dengan pendapatan menurun memiliki ekspektasi paling rendah untuk dapat bekerja normal dalam 6 bulan ke depan.

”Rumah tangga usaha dengan tingkat pendapatan tetap dan meningkat merasa lebih yakin untuk bekerja, sedangkan rumah tangga pekerja dan kelompok lain yang mengalami perubahan pendapatan enggan melakukan aktivitas konsumsi tersier,” ungkapnya.

Tim peneliti LIPI merekomend­asikan enam hal kepada pemerintah. Pertama, memfasilit­asi rumah tangga yang memiliki pendapatan tetap dan stabil untuk memiliki keinginan konsumsi seperti dukungan cicilan 0 persen untuk belanja. Kedua, memperhati­kan skema keuangan negara yang lebih fleksibel. Ketiga, mendorong aktivitas masyarakat dengan tetap memperhati­kan protokol kesehatan.

Keempat, menghindar­i bias informasi yang mengakibat­kan pesimisme untuk melakukan aktivitas ekonomi. Kelima, memperkuat solidarita­s sosial bersama masyarakat. Keenam, adanya variasi dan fleksibili­tas untuk peningkata­n pendapatan rumah tangga usaha.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia