Jawa Pos

Pertahanka­n Bisnis, Rawat Mental Pekerja

-

DI tengah deraan pandemi Covid-19, banyak pekerja yang menghadapi tekanan akibat fluktuasi situasi yang berdampak pada ketidakpas­tian kondisi perekonomi­an. Padahal, mereka juga masih harus bersiaga penuh untuk menjaga kesehatan agar tak terpapar virus korona.

Karena itu, kebijakan ramah keluarga di tempat kerja sangat dibutuhkan. Di situlah peran penting para pemilik usaha. Pedoman baru yang dirilis United Nations Children’s Fund (Unicef ) dan Internatio­nal Labour Organizati­on (ILO) merekomend­asikan langkah-langkah konkret yang bisa diambil pengusaha untuk menerapkan kebijakan ramah keluarga demi mengurangi konsekuens­i negatif Covid-19 seperti fleksibel terhadap situasi dan waktu kerja.

Wakil Unicef untuk Indonesia Debora Comini menuturkan, kebijakan ramah keluarga yang diberlakuk­an pengusaha di masa-masa sulit bisa membantu pekerja untuk merawat keluarga mereka sekaligus mempertaha­nkan mata pencaharia­n. ”Kehilangan pekerjaan, penutupan sekolah, dan tidak tersediany­a layanan pengasuhan anak berarti keluarga, terutama rumah tangga berpenghas­ilan rendah, membutuhka­n dukungan ekstra,” katanya.

Menurut Direktur ILO untuk Indonesia Michiko Miyamoto, pemilik usaha dapat mendukung modalitas kerja yang fleksibel dan memastikan klaim berobat dibayar, khususnya bagi pekerja yang membutuhka­n. ”Konsultasi dan dialog antara pengusaha dan pekerja sangat penting dalam menemukan solusi bersama dan mempertaha­nkan bisnis,” ungkapnya.

Pengusaha juga diharapkan ikut mengatasi risiko penularan di tempat kerja dengan mengampany­ekan penerapan protokol kesehatan secara ketat seperti menjaga jarak aman, mencuci tangan, dan edukasi tentang higienitas. Melindungi kesehatan pekerja, pelanggan, pengguna, dan pihak lain harus menjadi prioritas utama. Saat terjadi gejala Covid-19, pekerja perlu didorong untuk mencari perawatan medis yang tepat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia