Siapkan Tanah untuk Kampus di Magetan dan Pamekasan
SURABAYA, Jawa Pos – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) masih menyiapkan lahan untuk kampus di luar kota. Rencananya, Unesa membangun kampus di Magetan dan Pamekasan. Pihak Unesa telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Pemkab Magetan dan Pamekasan.
Ketua Tim Pengembang Pendirian Program Studi di Luar Kampus Unesa (PSDKU) Martadi mengatakan, kampus di Magetan rencananya membutuhkan lahan 14 hektare (ha). Tanah tersebut sudah disediakan Pemkab Magetan. ’’Di sana tanahnya kosong. Artinya, tidak sedang dimanfaatkan untuk bangunan atau gedung,” katanya akhir pekan lalu
J
Namun, karena saat ini proses pembangunan belum memungkinkan untuk dilaksanakan, Unesa diberi pinjaman sementara dua gedung sekolah di Magetan yang dapat digunakan untuk lokasi belajar mahasiswa. Pada tahun akademik 2021–2022 mulai September nanti, jika kondisi pandemi sudah memungkinkan untuk kuliah sistem tatap muka atau setidaknya campuran antara daring dan luring, sekolah tersebut bisa digunakan untuk mahasiswa baru yang akan berkuliah di Magetan.
Martadi menambahkan, Unesa akan mengalokasikan anggaran Rp 50 miliar pada 2022 untuk membangun kampus di Magetan. Namun, di luar itu, Unesa juga berharap ada bantuan, baik dari pemerintah maupun organisasi-organisasi yang bekerja sama dengan kampus. ’’Misalnya, Islamic Development Bank (IDB) atau siapa saja yang bisa memberikan bantuan,” ujarnya.
Sementara itu, untuk kampus di Pamekasan, Martadi mengatakan bahwa Pemkab Pamekasan mempunyai lahan 10 hektare yang bisa dimanfaatkan. Namun, lokasinya terpisah-pisah. Untuk itu, pihak Unesa masih memperttimbangkan beberapa solusi.
’’Sepertinya akan sulit kalau membangun kampus yang lokasinya terpisah-pisah. Kami masih memikirkan apakah sebaiknya kampus itu di lahan pinggiran Pamekasan saja supaya bisa menyatu atau ada pembebasan lahan di dekat pusat kota. Tapi, kan pembebasan lahan tersebut harus melalui diskusi dulu dan itu terkait siapa yang membiayai,” jelas Martadi.
Mengenai anggaran, dia mengatakan belum bisa memerinci. Sebab, masih banyak proses yang harus dilakukan. Di antaranya, kepastian mengenai lahan dan jurusan yang akan diadakan di kampus tersebut.