Jawa Pos

Sejak 2018, Tularkan ’’Virus’’ Cinta Lingkungan hingga ke Wali Murid

Konsistens­i dalam penghijaua­n lingkungan hidup lewat penanaman secara hidroponik membuahkan pencapaian tersendiri bagi SDN Kapasari VIII. Sekolah itu dinobatkan sebagai Sekolah Hidroponik Terbaik dalam ajang Surabaya Eco School (SES).

- NURUL KOMARIYAH,

Jawa Pos

PROSES seleksi, penilaian, sekaligus pemantauan ajang SES yang berlangsun­g kurang lebih tiga bulan berbuah manis. Pekan lalu SDN Kapasari VIII diumumkan sebagai Sekolah Hidroponik Terbaik. Kepala SDN Kapasari VIII Rini Winarsih merasa bangga bukan main saat menerima penghargaa­n di Balai Kota Surabaya.

Kebanggaan­nya semakin berlipat. Sebab, hal tersebut merupakan prestasi kedua yang diraih sekolah itu dalam masa sulit pandemi. Sebelumnya, sekolah tesebut memenangi Pramuka Patriot Lingkungan Hidup Jawa Timur 2020. ’’Dalam SES kami dituntut untuk melakukan 13 poin yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Antara lain, hemat energi, melakukan penanaman di lahan kosong, mengolah sampah basah maupun kering, serta mengumpulk­an dan mengolah jelantah,’’ paparnya saat dihubungi Jawa Pos Jumat (15/1).

Rini mengatakan, pihaknya tidak hanya menggencar­kan 13 poin tersebut dengan melibatkan guru dan staf sekolah. Tetapi, juga mendorong wali murid dan siswa untuk mengaktifk­an kegiatan serupa di rumah masing-masing. Tujuannya, tercipta keluarga sadar iklim yang juga menjadi salah satu penilaian utama dalam SES. ’’Kami ditantang tunas hijau untuk bisa mendorong siswa dan wali murid. Sebab, mereka bisa ikut dinobatkan sebagai keluarga sadar iklim,’’ imbuhnya.

Rini mengatakan, situasi wabah mau tidak mau memunculka­n tantangan baru. Salah satunya, keterbatas­an untuk bertemu langsung.

Karena itu, pihak sekolah memandu dan memantau secara virtual jarak jauh keluarga wali murid yang masuk kriteria untuk turut serta dalam SES. ’’Kami pandu lewat Zoom. Kadang juga ada beberapa yang kami undang ke sekolah, tapi dalam jumlah yang sangat terbatas,’’ jelasnya. Selain itu, sekolah membuat video tutorial. Misalnya, mengenai cara memilah sampah, yang kemudian dibagikan lewat grup WhatsApp. Dengan begitu, siswa sekaligus orang tuanya bisa mempraktik­kannya.

Rini menuturkan, SDN Kapasari VIII menggencar­kan hidroponik sejak 2018. Saat itu pihaknya mengirimka­n Enny Murtiningt­yas, guru sekaligus koordinato­r lingkungan hidup di sekolah tersebut, untuk mengikuti pelatihan bercocok tanam dengan cara hidroponik oleh tunas hijau. Hasil dari pelatihan tersebut ditularkan kepada seluruh warga sekolah.

’’Tanaman hidroponik kami yang ada di sekolah pun selalu dirawat bergantian meskipun kondisi pandemi. Bergantian mulai guru, petugas keamanan, sampai petugas kebersihan yang sedang piket di sekolah. Sebab, tanaman itu seperti bayi. Harus dirawat betul dengan sabar dan telaten,’’ ungkapnya.

Aktivitas menanam secara hidroponik itu menjadi salah satu ciri khas sekolah. Bahkan, setiap kelas punya tanaman hidroponik sendiri yang diunggulka­n. Setiap masa panen, sekolah mengadakan bazar olahan hidroponik sekaligus pasar sayuran hasil panen. ’’Ke depan, kami tentu harus pandai berkreasi dan memperbany­ak lagi varian tanaman hidroponik. Sebab, tahun depan peserta SES pasti jauh lebih banyak. Otomatis saingannya juga main ketat,’’ tandasnya.

 ?? SDN KAPASARI VIII SURABAYA FOR JAWA POS ?? AWARDING SES: Kepala SDN Kapasari VIII Rini Winarsih (dua dari kanan) berfoto bersama Plt Wali Kota Whisnu Sakti Buana (tengah).
SDN KAPASARI VIII SURABAYA FOR JAWA POS AWARDING SES: Kepala SDN Kapasari VIII Rini Winarsih (dua dari kanan) berfoto bersama Plt Wali Kota Whisnu Sakti Buana (tengah).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia