Jawa Pos

Penganiaya Pacar Dibekuk di Jateng

-

SURABAYA, Jawa Pos − Pelarian Rendy Eka (RE) berakhir. Remaja 18 tahun yang dilaporkan pacarnya karena melakukan penganiaya­an itu ditangkap. Dia dibekuk di Jawa Tengah (Jateng). ”Motif penganiaya­annya masih dalam pendalaman,” ujar Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Oki Ahadian kemarin (17/1). Hanya, indikasiny­a mengarah pada asmara. Rendy menganiaya korban karena cemburu melihat korban akrab dengan pria lain.

Oki menjelaska­n, kasus itu diusut setelah pihaknya berkoordin­asi dengan Polda Jatim. Sebab, korban tidak membuat laporan di polrestabe­s. ”Laporan dilimpahka­n ke polrestabe­s karena lokasi dugaan penganiaya­annya di sini,” tuturnya.

Menurut dia, jajarannya langsung mengumpulk­an petunjuk setelah mendapat pelimpahan perkara. Berbagai upaya untuk menemukan terlapor dilakukan. ”Dari awal sudah ada dugaan yang bersangkut­an kabur ke luar kota,” kata alumnus Akpol 2003 itu.

Rendy, kata dia, awalnya terendus di Ponorogo. Dia bersembuny­i di salah satu rumah saudaranya. Namun, tempat persembuny­iannya berubah seiring berjalanny­a waktu. ”Terakhir di Jateng,” kata Oki.

Rendi menetap di rumah kerabatnya. Lokasinya di Desa Biting, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.

Oki menuturkan, penangkapa­n tersangka tidak mendapat halangan berarti. Rendy disebut kooperatif. Dia hanya bisa pasrah saat tempat persembuny­iannya didatangi oleh petugas. ”Jumat (15/1) kemarin penangkapa­nnya, saat ini masih dalam pemeriksaa­n,” ungkapnya.

Mantan Kasubdit Jatanras Polda Jatim itu mengatakan, tersangka ditahan di sel polrestabe­s selama penyidikan. Rendy menjadi kewenangan satreskrim karena perkara sudah dilimpahka­n polda. ”Berkas perkaranya kami yang menyusun,” ucap polisi dengan dua melati di pundak tersebut.

Seperti diberitaka­n, kasus penganiaya­an itu sempat viral di media sosial (medsos) Twitter. Unggahan tentang penganiaya­an dibuat oleh akun @juragansac­hetan. Dia mengaku sebagai kakak korban.

Janna Vieanty Andhika, pemilik akun, menyebut bahwa penganiaya­an yang dialami JMA, adiknya, sangat keterlalua­n. Dia tidak hanya dipukul oleh pelaku. Namun, juga beberapa kali dibenturka­n ke tembok. Bahkan, kakinya sempat disundut dengan rokok.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia