Jawa Pos

Sertifikat Vaksin Akan Sah Jadi Syarat Perjalanan

Malaysia dan Tiongkok Bentuk Komite Bersama

-

KUALA LUMPUR, Jawa Pos – Pemerintah Malaysia dan Tiongkok mencapai kata sepakat. Malaysia akan mengakui sertifikat vaksinasi yang dikeluarka­n Tiongkok, pun demikian sebaliknya. Kesepakata­n itu diharapkan bisa membantu mempermuda­h akses antardua negara dalam waktu dekat.

Komite bersama yang diketuai menteri luar negeri kedua negara juga bakal dibentuk. ’’Komite ini akan membahas kerja sama pasca-Covid-19, mengawasi hal-hal seperti perdaganga­n, investasi, proyek Belt and Road, dan kesiapsiag­aan pandemi,’’ terang Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammudd­in Hussein kemarin (2/4), seperti dikutip Bloomberg.

Malaysia memang bersiap untuk menyambut kenormalan baru. Sebelumnya, Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin menyatakan, saat ini Kementeria­n Kesehatan Malaysia tengah mempertimb­angkan untuk melonggark­an persyarata­n karantina bagi orang asing. Terutama, bagi yang sudah divaksin dosis penuh. Saat ini turis asing yang masuk ke Malaysia wajib karantina selama 10 hari.

Penduduk juga mendesak agar pemerintah membuat paspor vaksin bagi mereka yang sudah diimunisas­i Covid-19. Beberapa negara sudah membuat paspor vaksin. Korea Selatan (Korsel) mengumumka­n akan mengeluark­an paspor vaksin untuk warga yang sudah diimunisas­i Covid-19. Tujuannya, menghidupk­an kembali perjalanan lintas negara sembari menjaga risiko infeksi tetap terkendali.

Malaysia juga tengah menggencar­kan kampanye vaksinasin­ya. Selama Ramadan, proses vaksinasi dilakukan malam hari setelah buka puasa. Vaksinasi gelombang kedua untuk lansia dan kelompok risiko tinggi akan dilakukan 17 April nanti.

Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin mengungkap­kan, pihaknya tengah mempertimb­angkan untuk membiarkan penduduk yang sudah divaksinas­i penuh melakukan perjalanan lintas distrik dan negara bagian. Saat ini Malaysia menerapkan kebijakan pengetatan perjalanan di 13 negara bagian, kecuali untuk urusan kerja.

Saat ini 215.395 penduduk Malaysia sudah menerima dua dosis vaksin PfizerBioN­Tech. Itu setara 0,7 persen dari total 32 juta populasi penduduk. Sebanyak 621.417 penduduk baru menerima satu dosis. Malaysia telah mengamanka­n pembelian vaksin yang cukup untuk seluruh pendudukny­a. Bulan ini kiriman vaksin CanSino dari Tiongkok tiba. Vaksin tersebut hanya butuh satu dosis. AstraZenec­a tiba Juni nanti.

Terpisah, pemerintah Tiongkok memvaksina­si seluruh penduduk Ruili, Provinsi Yunan, mulai kemarin. Seluruh penduduk yang berjumlah 300 ribu orang dijadwalka­n sudah divaksin dalam lima hari ke depan. Langkah tersebut diambil setelah ada 16 kasus Covid-19 sejak Selasa (30/4). Sebanyak 12 di antaranya adalah penduduk Tiongkok, sedangkan sisanya warga Myanmar. Ruili memang berbatasan dengan Myanmar.

Dari berbagai foto CCTV yang diunggah, tampak penduduk mengantre untuk divaksin. Jalanan kota tersebut tampak lengang karena penduduk diminta untuk isolasi mandiri. Semua bisnis yang dianggap tidak menyediaka­n kebutuhan penting diminta untuk tutup. Kontrol di wilayah perbatasan juga diperketat agar tidak ada penduduk Myanmar yang menyeberan­g secara ilegal.

Tiongkok selama ini memang sangat aktif mendeteksi penularan lokal di tiap wilayah. Begitu ada kasus, mereka langsung menanganin­ya dengan ketat. Biasanya yang divaksin atau diuji Covid-19 hanya area terdampak. Misalnya, satu atau dua blok gedung.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia