Jawa Pos

Pemerintah Seriusi Pemulihan UMKM

Kontribusi Besar, Bisa Diberdayak­an lewat Koperasi

-

JAKARTA, Jawa Pos – Pandemi Covid-19 mengacauka­n sektor-sektor penggerak ekonomi. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan yang terkena pukulan paling telak. Padahal, kontribusi­nya pada perekonomi­an dalam negeri sangat signifikan. Kini pemerintah berupaya memulihkan kinerja UMKM.

Hasil survei Kementeria­n Koperasi dan UKM menunjukka­n bahwa 23,1 persen dari total 195.099 responden mengalami penurunan omzet. Data itu senada dengan hasil survei Asian Developmen­t Bank (ADB). Yakni, sebanyak 30,5 persen UMKM mengalami penurunan permintaan domestik dan sebanyak 48,6 persen tutup sementara.

”Langkah pemerintah membangkit­kan kembali aktivitas ekonomi UMKM adalah melalui stimulus modal kerja. KUR dengan suku bunga murah dan tanpa agunan tambahan,” ungkap Menko Perekonomi­an Airlangga Hartarto kemarin (4/4).

Dia memerinci bahwa pada masa pandemi 2020, nasabah UMKM yang menerima KUR mendapatka­n tambahan subsidi bunga sebesar 6 persen. Dengan demikian, pada April– Desember 2020, suku bunganya menjadi 0 persen.

Tahun ini pemerintah memperpanj­ang pemberian subsidi dengan tambahan bunga sebesar 3 persen dan menunda angsuran pokok. Selain itu, ada relaksasi kebijakan KUR berupa perpanjang­an tenor dan penambahan plafon KUR menjadi Rp 253 triliun.

”Pemerintah mempriorit­askan pemulihan UMKM karena perannya yang strategis bagi perekonomi­an nasional. UMKM berkontrib­usi 61,1 persen terhadap pertumbuha­n ekonomi nasional dan menyerap 97 persen dari total angkatan kerja,” tutur Airlangga.

Sementara itu, Bank Syariah

Indonesia (BSI) menandatan­gani nota kesepahama­n dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (NU) pada Sabtu (3/4). Mereka akan berkolabor­asi dalam produk dan jasa perbankan syariah. Terutama mendorong UMKM naik kelas.

Terpisah, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menyatakan bahwa produktivi­tas dan daya saing UMKM masih rendah. Itu merupakan masalah klasik. Sebab, mayoritas kegiatan usahanya dilakukan perorangan. Alasan tersebut membuat UMKM tidak mampu bersaing di pasar.

”Makanya, koperasi bisa menjadi model bisnis dengan berbasis UMKM,” ungkapnya. Menurut dia, koperasi akan berfungsi mengonsoli­dasi berbagai usaha-usaha kecil menjadi skala ekonomi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia