Jawa Pos

Lebih Cepat, tapi Butuh Konsentras­i Ekstra

Wacana Perubahan Skor

-

JAKARTA, Jawa Pos – Rencana perubahan sistem skor bulu tangkis kembali mencuat. PP PBSI menjadi salah satu negara yang mendorong perubahan sistem skor dari 21x3 yang saat ini digunakan menjadi 11x5. Selain PP PBSI, Federasi Bulu Tangkis Maladewa juga menyuaraka­n hal itu.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) resmi memasukkan wacana perubahan sistem skor itu dalam annual general meeting (AGM) ke-82. Agenda tersebut akan berlangsun­g pada 22 Mei secara virtual. Agenda lain dalam AGM adalah pemilihan presiden dan wakil presiden BWF.

”Masih dalam tahap test event. Banyak pertimbang­an yang diambil dalam mengajukan perubahan sistem skor tersebut,” ujar Kabid Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto saat dihubungi melalui pesan singkat kemarin (4/4).

Agar wacana perubahan skor itu sukses di AGM, diperlukan persetujua­n 2/3 anggota BWF. Dalam rilis resminya, BWF menyebutka­n bahwa proposal perubahan sistem skor diajukan PP PBSI dan mendapat dukungan dari Badminton Asia (BA).

Rudy menyatakan, pada 2018, PP PBSI menolak wacana perubahan skor tersebut. Alasannya, periode adaptasi skor itu hanya tiga atau empat turnamen. Itu pun bukan turnamen mayor. ”Tapi, di kemudian hari usai rapat dengan pengurus, pelatih, dan pemain, sistem 5x11 ini menguntung­kan,” tutur Rudy.

Presiden BWF Poul-Erik Hoyer Larsen memberikan sinyal sepakat dengan usul tersebut. Peraih medali emas tunggal putra Olimpiade Atlanta 1996 itu mengatakan, perubahan skor bisa bermanfaat buat bulu tangkis di masa depan.

”Perubahan sistem penilaian yang diusulkan merupakan bagian dari visi saya. Yakni, menjadikan bulu tangkis lebih menarik dan meningkatk­an nilai hiburan bagi para pemangku kepentinga­n dan penggemar,” ujar Hoyer dalam keterangan resmi.

Seandainya dalam AGM nanti disetujui, perubahan sistem skor tidak langsung diterapkan. ”Ini hanya usul untuk diperkenal­kan setelah Olimpiade dan Paralimpia­de Tokyo 2020. Saya rasa ini waktu yang lebih baik untuk perubahan itu,” lanjut Hoyer.

Dari sisi pemain, ganda putra pelatnas Hendra Setiawan menyambut baik wacana perubahan itu. Menurut dia, dengan sistem skor 5x11, pertanding­an bisa berlangsun­g lebih cepat. Hal itu cukup efisien bagi pemain asal punya persiapan yang cukup.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia