Jawa Pos

Kapal Tabrakan, 15 Nelayan Belum Ditemukan

KRI Cucut-886 Bantu Tim SAR Cari Korban

-

JAKARTA, Jawa Pos – Tabrakan antara kapal KM Barokah Jaya dan MV Habco Pioneer terjadi di perairan Indramayu, Jawa Barat, Sabtu sore (3/4). Dua orang meninggal akibat insiden tersebut. Hingga kemarin (4/4), sebanyak 15 orang masih dinyatakan hilang.

Berdasar informasi yang diterima Jawa Pos, korban hilang terdata sebagai nelayan dari KM Barokah Jaya. TNI-AL melalui Komando Armada (Koarmada) I mengerahka­n KRI untuk mempercepa­t pencarian. Salah satunya, KRI Cucut-886. ’’Koarmada I mengerahka­n KRI untuk membantu pencarian dan penyelamat­an korban kapal tabrakan,’’ ujar Kepala Dinas Penerangan Koarmada I Letkol Laut (P) La Ode Muhammad Holib kepada Jawa Pos.

Titik koordinat kecelakaan kapal yang terjadi pukul 16.45 adalah 5°37’35.00”S– 108°17’18.00”E. Selain kapal TNI-AL, unsur-unsur SAR yang telah berada di lokasi, antara lain, KN SAR Wisnu, RIB 09 Bandung, KM Baru Ragem, KN Jembio P.215, 1 truk personel, 1 rescue car double cabin, dan 1 rescue carrier.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad mengungkap­kan, kapal patroli KN Jembio P.215 akan menurunkan sea ridernya untuk mencari korban di pesisir pantai Cirebon dan Indramayu. ”Diketahui bahwa kapal penangkap ikan KM Barokah Jaya terbalik. Dari 32 awak kapal, sebanyak 15 orang berhasil dievakuasi. Sisanya masih dicari Basarnas dan KPLP serta kapal-kapal lain yang berada di lokasi,’’ ujar Ahmad.

Informasi mengenai tabrakan dua kapal tersebut diterima Vessel Traffic Service (VTS) Cirebon dua hari lalu. VTS Cirebon menerima telepon satelit dari MV Habco Pioneer yang terlibat tabrakan. MV Habco Pioneer merupakan kapal bulk carrier dengan rute pelayaran Balikpapan–Merak.

Sementara itu, KM Barokah Jaya merupakan kapal penangkap ikan berbobot 29 GT milik Tohir, warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghau­r, Kabupaten Indramayu. ”Selain sebagai pemilik kapal, Tohir menjadi nakhoda KM Barokah Jaya,” jelas Ahmad.

KM Barokah Jaya dilaporkan berangkat melaut dari Pelabuhan

Perikanan Eretan pada Jumat (2/4). Tabrakan mengakibat­kan KM Barokah Jaya yang sedang mencari ikan terbalik. MV Habco Pioneer mengalami mati mesin setelah baling-baling kapal tersangkut jaring KM Barokah Jaya.

Sementara itu, isak tangis keluarga pecah saat menyambut kedatangan 15 anak buah kapal (ABK) KM Barokah Jaya tadi malam. Bukan hanya pihak keluarga korban yang selamat, melainkan juga keluarga korban yang belum ditemukan. Mereka berharap ABK yang hilang bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

Julena, misalnya. Perempuan 50 tahun itu saat ini kehilangan dua keponakan yang ikut dalam KM Barokah Jaya. ’’Dua keponakan saya bernama Alni sama Tarko. Keduanya anak adik suami saya,’’ tuturnya dilansir Radar Cirebon. Selain membawa 15 ABK KM Barokah Jaya yang selamat, tim SAR mengevakua­si dua korban meninggal. Keduanya ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah mengatakan, korban meninggal yang pertama ditemukan pukul 07.00 WIB dengan posisi tubuh tersangkut di jaring. Satu korban lainnya ditemukan pukul 08.00 WIB di KM Barokah Jaya yang jaraknya sekitar 50 meter dari kapal MV Habco Pioneer.

 ?? KHOLIL IBRAHIM/RADAR INDRAMAYU ?? DISAMBUT ISAK TANGIS: Sebanyak 15 awak KM Barokah Jaya tiba di TPI Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghau­r, Kabupaten Indramayu, tadi malam (4/4).
KHOLIL IBRAHIM/RADAR INDRAMAYU DISAMBUT ISAK TANGIS: Sebanyak 15 awak KM Barokah Jaya tiba di TPI Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghau­r, Kabupaten Indramayu, tadi malam (4/4).
 ?? KHOLIL IBRAHIM/RADAR INDRAMAYU ?? KORBAN KAPAL NAHAS: Dua korban meninggal dimasukkan ke ambulans.
KHOLIL IBRAHIM/RADAR INDRAMAYU KORBAN KAPAL NAHAS: Dua korban meninggal dimasukkan ke ambulans.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia