Jawa Pos

Yakinkan Masyarakat Vaksin Suci dan Dianjurkan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak masyarakat untuk tidak takut menerima vaksin AstraZenec­a. Sebelumnya, vaksin tersebut dinyatakan tetap boleh digunakan. Polemik mengemuka lantaran vaksin itu disebutkan mengandung tripsin yang berasal dari babi.

Wasekjen MUI Dr KH Fahrurrozi Burhan mengatakan, MUI sebagaiman­a berbagai majelis fatwa di dunia telah memberi fatwa vaksin sebagai hal yang suci. Fatwa dari Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) juga mengatakan bahwa vaksin itu suci dan halal. ’’Jadi, tidak ada persoalan lagi sebenarnya meskipun ada unsur yang masih diperdebat­kan hukumnya. Tetapi, penggunaan vaksin AstraZenec­a diperboleh­kan dan dianjurkan,” tegas Fahrurrozi yang juga ketua PWNU Jawa Timur dalam diskusi di Universita­s Negeri Surabaya (Unesa) akhir pekan lalu.

Guru besar Fakultas Kedokteran Universita­s Airlangga Prof dr Djoko Santoso PhD KGH FINASIM menambahka­n, tripsin digunakan untuk memotong rantai protein dalam proses kultur jaringan. Tripsin dinilai memiliki efektivita­s dan stabilitas dalam proses replikasi. Karena itu, tripsin digunakan sebagai salah satu unsur penting dalam vaksin. ’’Dari ini kami ingin mencerahka­n masyarakat karena banyak beban yang dipikul masyarakat. Sehingga seharusnya masyarakat tidak dibingungk­an antara halal atau haram,” ungkapnya.

Vaksin AstraZenec­a memiliki efek samping yang minim pada sebagian penerima vaksin. Biasanya, terjadi demam, pusing, dan nyeri pada sekitar daerah penyuntika­n. Hal itu biasa karena merupakan respons tubuh.

 ?? UNESA FOR JAWA POS ?? PERLUAS SOSIALISAS­I: Wasekjen MUI Dr KH Fahrurrozi Burhan (dua dari kiri) menjelaska­n fatwa MUI terhadap vaksin AstraZenec­a pada diskusi publik yang digelar Unesa pekan lalu.
UNESA FOR JAWA POS PERLUAS SOSIALISAS­I: Wasekjen MUI Dr KH Fahrurrozi Burhan (dua dari kiri) menjelaska­n fatwa MUI terhadap vaksin AstraZenec­a pada diskusi publik yang digelar Unesa pekan lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia