Cegah Risiko Terpapar, Gelar Munaqosah di Sekolah
SURABAYA, Jawa Pos - SMP Muhammadiyah 5 (Spemma) menggelar munaqosah untuk para siswanya pada akhir pekan kemarin. Itu merupakan bagian dari ujian untuk melihat perkembangan hafalan Alquran para siswa. Sebanyak 32 murid ikut serta dalam ujian tersebut.
Kemampuan mereka diuji. Ada lima juz yang diuji, yakni juz 1, 27, 28, 29, dan 30. ’’Mereka berasal dari siswa kelas VII, VIII, dan IX,’’ ujar Direktur Program Tahfiz Khusnun Ni’am.
Satu per satu siswa masuk ke ruangan yang disediakan. Di hadapan penguji, mereka melantunkan ayat Alquran yang diminta. Selama 10 menit kemampuan hafalan mereka diuji. Kegiatan itu berlangsung rutin setiap tahun. Namun, masa pandemi membuat kegiatan tersebut mengalami penyesuaian. Salah satunya soal sistem ujian.
Ni’am mengatakan, tahuntahun sebelumnya kegiatan dilakukan serempak dari seluruh Surabaya. Tempatnya pun bukan di sekolah. ’’Tahun ini kami mengajukan diri untuk ada munaqosah di sekolah. Tujuannya, meminimalisasi risiko terpapar Covid-19. Pengujinya
tetap dari pusat tilawati cabang Surabaya,’’ katanya.
Ni’am menyebutkan, dalam ujian itu para siswa dites dua hal. Yakni, sambung ayat dan tebak ayat. Menurut dia, program tahfiz butuh bantuan banyak pihak. Bukan hanya sekolah, melainkan juga orang tua. Anak-anak harus merelakan sebagian waktunya untuk belajar dan menghafal di rumah. ’’Mereka kami ajarkan untuk memahami setiap arti dari ayat tersebut. Jadi, tidak sekadar menghafal,’’ ujarnya.
Kepala Spemma Surabaya Alim menambahkan, program itu sangat bermanfaat untuk siswa. Apalagi, mereka diajak memahami apa yang mereka pelajari. ’’Harapannya, siswa-siswi ini menjadi generasi yang memiliki akhlak dan tauladan bagi semua orang,’’ ujarnya.