Terdampak Refocusing, Revitalisasi Depo Pemasaran Ikan Bisa Batal
SIDOARJO, Jawa Pos – Rencana revitalisasi Depo Pemasaran Ikan (DPI) di Lingkar Timur, tampaknya, batal tahun ini. Tempat pelelangan ikan itu tidak jadi diperbaiki lantaran anggarannya di-refocusing untuk penanganan pandemi. Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo Nurhendriyati Ningsih menyayangkan refocusing tersebut. Menurut dia, pengalihan anggaran revitalisasi DPI itu tidak sejalan dengan semangat komisi C. Terutama dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat. Karena itu, hal tersebut menjadi salah satu fokus komisi C saat membahas laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) bupati Sidoarjo. ”Itu jadi perhatian kami,” kata Nurhendriyati.
Menurut dia, depo pemasaran ikan itu seharusnya mampu menjadi ikon Sidoarjo. Sebab, Sidoarjo memiliki sumber daya alam yang melimpah dari sektor perikanan. Nah, depo tersebut harus menjadi sarana berjualan yang memadai dan representatif. Masyarakat bisa membeli ikan sekaligus berwisata kuliner di sana. Depo pemasaran ikan itu dapat menjadi jujukan para pencinta kuliner ikan segar. Sebab, masyarakat bisa memilih ikan yang langsung diolah di sana.
Sayangnya, depo di Lingkar
Timur itu sampai saat ini belum digarap serius. Fasilitas seperti cool storage belum lengkap. Bahkan, banyak lantai tempat lelang ikan yang rusak.
Kepala Dinas Perikanan Sidoarjo Bachruni Aryawan sebelumnya merencanakan pembangunan depo dua lantai. Konsepnya memadukan depo dengan kuliner khas ikan. Di lantai 1, fasilitas cool storage akan ditambah. Para pedagang ikan segar juga diberi lapak di sana. Kemudian, lantai 2 dijadikan kantor dan area kuliner. Termasuk tambahan fasilitas lain yang mendukung untuk wisata kuliner baru. ”Namun, inti dari tempat pelelangannya tetap ada,” ujarnya.