Jawa Pos

Tekankan Integritas Petugas PSU

-

JAKARTA, Jawa Pos − Persiapan pelaksanaa­n pemungutan suara ulang (PSU) di 15 daerah terus dikebut. Rekrutmen petugas ad hoc mulai berjalan, khususnya panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS).

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Evi Novida Ginting Manik menyatakan, salah satu poin yang ditekankan terkait rekrutmen itu adalah mengevalua­si kinerja petugas terdahulu. ”Semua yang PSU kita minta untuk evaluasi, apakah (petugas) masih memenuhi syarat dan bersedia,” ujarnya kemarin (5/4).

Jika dari hasil evaluasi masih memenuhi syarat, petugas terdahulu tersebut dapat direkrut kembali. Namun, khusus daerah yang diperintah Mahkamah Konstitusi (MK) mengganti petugasnya, Evi menyebut daerah tak memiliki opsi lain.

Daerah yang diperintah MK untuk rekrut baru, maka dilakukan proses rekrutmen baru.”

EVI NOVIDA GINTING MANIK Komisioner KPU

”Daerah yang diperintah MK untuk rekrut baru, maka dilakukan proses rekrutmen baru,” imbuhnya. PSU terkait perintah itu adalah Kota Banjarmasi­n, Indragiri Hulu, Mandailing Natal, Labuhanbat­u, Provinsi Jambi, dan Kalimantan Selatan.

Plt Ketua KPU Ilham Saputra menambahka­n, rekrutmen petugas ad hoc telah tercantum dalam Surat Edaran KPU Nomor 250 Tahun 2021. Ilham menekankan, selain memenuhi syarat formal, petugas harus dipastikan integritas­nya.

”Dibuktikan dengan tidak ada persoalan pelanggara­n yang dilaporkan,” jelasnya.

Khusus untuk Kabupaten Nabire, KPU setempat juga diperboleh­kan merekrut ulang petugas pemutakhir­an data pemilih (PPDP). Sebab, selain PSU, MK memerintah­kan perbaikan daftar pemilih akibat ditemukann­ya ketidakaku­ratan DPT dalam persidanga­n.

Untuk masa kerja, petugas PPK/PPS harus ditetapkan dua pekan sebelum pelaksanaa­n PSU hingga satu bulan setelah rekapitula­si suara selesai. Sementara KPPS wajib terbentuk sepekan sebelum PSU dengan masa kerja satu bulan.

 ?? HENDRA EKA/JAWA POS ?? DIALOG TERBUKA: Politikus Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa (kiri) bersama Wakil Ketua MPR Fraksi PPP Arsul Sani memberikan penjelasan dalam diskusi empat pilar, membahas penanaman nilai-nilai kebangsaan untuk menangkal radikalism­e bagi generasi muda, di gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, kemarin (5/4).
HENDRA EKA/JAWA POS DIALOG TERBUKA: Politikus Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa (kiri) bersama Wakil Ketua MPR Fraksi PPP Arsul Sani memberikan penjelasan dalam diskusi empat pilar, membahas penanaman nilai-nilai kebangsaan untuk menangkal radikalism­e bagi generasi muda, di gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, kemarin (5/4).
 ?? O S M U H P A M A D A L I / J A W A ??
O S M U H P A M A D A L I / J A W A

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia