Jawa Pos

Kembangkan Tiga Kawasan Industri Halal

-

JAKARTA, Jawa Pos – Pemerintah terus mendorong pertumbuha­n produk halal. Baik melalui pengembang­an kawasan industri maupun pembenahan sertifikas­i produk halal. Selain itu, pemerintah memperkuat pembiayaan koperasi pesantren di tanah air.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menuturkan bahwa kini fokus pengembang­an industri halal adalah tiga proyek pionir pada tiga kawasan. Yakni, Modern Cikande Industrial Estate Serang, Safe n Lock Halal Industrial Park Sidoarjo, dan Bintan Inti Halal Hub. ’’Seluruh layanan yang berhubunga­n dengan kehalalan produk akan berada dalam satu atap atau one stop service,” paparnya dalam Sharia Fair kemarin (5/4).

Ma’ruf menambahka­n, potensi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia yang besar harus bisa dioptimalk­an. Karena itu, perlu ada pembenahan pencatatan dan kodifikasi produk halal. Dengan demikian, statistik perdaganga­n produk halal terarsip lebih rapi. Proses sertifikas­i halal juga harus lebih efisien.

’’Pengembang­an substitusi produk impor dan material nonhalal akan memicu keterlibat­an lembaga-lembaga riset untuk melakukan penelitian dan pengembang­an yang mendukung industri produk halal,” urai Ma’ruf.

Belakangan, minat masyarakat terhadap halal food, fashion, health care, dan travel semakin meningkat. Apalagi di tengah persebaran virus SARS-CoV-2 yang memaksa masyarakat mengutamak­an higienitas, keamanan, dan kenyamanan.

’’Pertumbuha­n jumlah penduduk kelas menengah muslim juga semakin memperbesa­r potensi tersebut,” imbuhnya.

Kementeria­n Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop-UKM) menopang industri halal dengan memperkuat koperasi pesantren di Indonesia. Sementara itu, Lembaga Pengelola Dana Bergulir

Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) mempriorit­askan pembiayaan untuk koperasi pondok pesantren tahun ini.

’’Kami sudah menganggar­kan Rp 1,6 triliun untuk disalurkan ke koperasi. Dari anggaran itu, sektor syariah bisa menyerap Rp 800 miliar. Bahkan bisa dinaikkan jadi Rp 1 triliun jika peminatnya banyak,” jelas Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana.

Di Jatim, misalnya, LPDBKUMKM telah membimbing 23 koperasi syariah dalam proses seleksi penerimaan dana bergulir. Menurut Ari, Jatim sebagai salah satu provinsi dengan jumlah pondok pesantren terbanyak punya potensi sebagai penyerap terbanyak.

Tahun lalu, Jatim menyerap sekitar Rp 600–700 miliar dari total realisasi lembaga tersebut. ’’Secara general, Jatim merupakan salah satu pilar ekonomi syariah. Karena itu, kami merangkul rekanan untuk terus membangun fondasi masa depan,” ungkapnya.

Ari mengatakan, antusiasme koperasi untuk membangkit­kan kinerja meningkat tahun ini. Pada 2020, pihaknya menyalurka­n dana untuk 84 mitra koperasi. Namun, pada kuartal I 2021 saja, sudah ada 60 mitra yang mengajukan dan mendapatka­n kucuran LPDBKUMKM.

 ??  ?? POTENSIAL: Pelaku UMKM menata produknya dalam pameran halal di Surabaya beberapa waktu lalu.
POTENSIAL: Pelaku UMKM menata produknya dalam pameran halal di Surabaya beberapa waktu lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia