Jawa Pos

Kemenag Izinkan Salat Tarawih Berjamaah

-

JAKARTA, Jawa Pos – Kementeria­n Agama (Kemenag) memperbole­hkan masjid atau musala menggelar salat Tarawih berjamaah dengan sejumlah ketentuan pada Ramadan kali ini. Itu berbeda dengan bulan puasa tahun lalu.

Aturan pelaksanaa­n ibadah selama bulan puasa dan Lebaran di tengah pandemi tersebut tertuang dalam surat edaran Menag Yaqut Cholil Qoumas yang diumumkan tadi malam (5/4). Salah satu isinya adalah pengurus masjid atau musala diperboleh­kan menggelar salat wajib, Tarawih, dan Witir berjamaah.

’’Surat edaran ini bertujuan memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan protokol kesehatan,’’ kata Yaqut dalam surat edaran tersebut.

Selain itu, masjid dan musala diperboleh­kan menggelar tadarus serta iktikaf. Dengan ketentuan, jumlah jamaah dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas normalnya. Setiap jamaah juga diharapkan membawa sajadah sendiri. Pengurus masjid atau musala diminta untuk menunjuk petugas khusus guna memastikan penerapan protokol kesehatan.

Ketentuan lainnya, masjid dan musala diizinkan menggelar kuliah subuh atau kegiatan ceramah sejenisnya dengan durasi maksimal 15 menit. Kegiatan malam turunnya Alquran atau Nuzulul Quran juga diperboleh­kan dengan jumlah jamaah maksimal 50 persen dari kapasitas normal. Kemudian, salat Idul Fitri diizinkan dengan mempertimb­angkan kasus Covid-19 secara nasional yang diumumkan satgas Covid-19 nanti.

Kondisi itu tentu berbeda dengan aturan ibadah Ramadan tahun lalu. Tahun lalu umat Islam diminta untuk melaksanak­an salat Tarawih di rumah masingmasi­ng. Kemudian, tadarus juga dilaksanak­an di rumah masing-masing. Kegiatan malam Nuzulul Quran serta iktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan puasa di masjid atau musala pun tidak diperboleh­kan.

 ?? HENDRA EKA/JAWA POS ?? Yaqut Cholil Qoumas
HENDRA EKA/JAWA POS Yaqut Cholil Qoumas

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia